Sabtu, 30 April 2011

Senja Tenggelam


saat senja merona
memendar cahaya langit memerah
saat gurat jingga menyala
saat mentari lenyap dalam kepasrahan

senja menyelimut gunung dan awan kelabu
lantas menghadirkan rona kelam keemasan
senja membawa sendu dan kerinduan
banyak menyimpan dan membawa harapan

namun pelan senja tenggelam
sejenak lalu malam

30 April 2011

Maher Zain feat Fadly "Padi" - Insya Allah

ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh

bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

insya Allah, insya Allah
insya Allah ada jalan
insya Allah, insya Allah
insya Allah ada jalan

every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side

insya Allah, insya Allah
insya Allah you’ll find a way
insya Allah, insya Allah
insya Allah ada jalan

turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalan-Mu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalan-Mu selamanya

-Maher Zain feat Fadly "Padi"

Download Maher Zain feat Fadly "Padi" - Insya Allah.mp3

Jumat, 29 April 2011

Wajahmu Terkenang

senyummu setia merekah serekah kuncupan bunga-bunga
sorot pandangmu indah merasuki lorong-lorong jiwa
hidungmu melecut kerinduan yang belum pernah terbaca
alis matamu melukiskan sebentuk cinta penuh makna
dan suaramu, menyelip gairah mencipta alunan irama nada tanpa koma

dalam sunyi yang maha lengang
wajahmu terkenang
membayang-bayang
menggerayang di malam tak berbintang

29 April 2011

Rabu, 27 April 2011

Gerimis Hati

dalam gelap, rindu menari
berdansa, memupus gelisah batin ini
setia memungut kata di garis mimpi
menguntai syair-syair malam sunyi

dalam pekat nian, rindu tetap berdansa
menari, menghapus ribuan tetes air mata
membaca kidung syahdu dedaunan senja
menghidangkan secawan sajian jiwa

di tiap malam tiba
ada rindu menggema merekam banyak cerita
dan dalam tiap cerita
adalah, kita yang telah lama berubah
tak lagi sama
melukis pelangi di atas cakrawala
menghias hari sepenuh warna

tadinya kau tempat harapku bersandar
namun kini banyak rindu jatuh berderai
dalam bentuk rinai

semoga,
sajak beribu masih akan jatuh satu per satu

27 April 2011

Selasa, 26 April 2011

Selamat Ulang Tahun, Aisyah


kemarin kita telah saling melihat dan berbicara
dalam kesejukan rindang persahabatan
dan di hari istimewamu ini
tiada kata terindah yang bisa kurangkai
atau hal-hal paling berkesan yang mampu kuurai
dan mungkin ini takkan pernah berarti apa-apa bagimu
tapi satu yang pasti
doaku akan selalu mengiringi setiap jejak langkahmu

aisyah,
mungkin sudah saatnya kita menyadari
kita telah bersama dalam setahun ke belakang ini
tanpa pernah ada perjumpaan sama sekali
tapi entah kenapa
aku tak pernah bisa melupakanmu
meski beberapa waktu terakhir ini
kesibukan memaksaku untuk merelakanmu
namun pada akhirnya aku tersadar kembali
hanya karena aku tak bisa membohongi
bahwa persahabatan kita semestinya abadi
bahwa dalam hatiku tersimpan rindu yang senantiasa ada untukmu
percaya tak percaya, itulah kenyataannya

aisyah,
terima kasih atas warna yang pernah kau lukis dalam hidupku
ijinkan aku untuk selalu menyimpannya
ijinkan aku untuk selalu mengenangnya
walau mungkin sesungguhnya tak berhak kumiliki
semua ini karena engkaulah yang terindah

maafkan aku, aisyah
hanya ini yang mampu aku persembahkan
dengan segenap isi hati dan ketulusan
semoga sejahtera selalu payungi hari-harimu
dan semoga aku menjadi yang terbaik dalam hidupmu
selamat ulang tahun ke-22

Salam Kerinduan

26 April 2011

Senin, 25 April 2011

Melukis Purnama

sayang...
jangan biarkan sepi memeluk diri
agar tak luluh hati yang merindu
nyanyikanlah kidung asmara di palung jiwa
agar tak nyata segenap gelisah dalam dada
akan aku terjemahkan gerimis senyummu yang manis
melukis purnama di lembaran terindah
bersama cinta yang telah sepenuh hati menyapa

sementara, sayang...
biarkan pesonamu temani sendiriku

25 April 2011

Minggu, 24 April 2011

Tanpa Puisi

di sini tak kutemukan kata
ruang hati sunyi dan hampa
membaca guguran kisah demi kisah
menggerayang pena dengan rindu paling menganga

ah, malam tiada berkelip
aku pun tanpa puisi

24 April 2011

Sabtu, 23 April 2011

Malam Ke Sekian

masih di satu sudut jendela
waktu selalu saja dipermainkan bayu
membuatku tak bisa lagi melukis gerimis

aku coba menguntai pecahan kata di atap hati
yang mengaliri kesunyian diri
tiada yang menjadi lain
selain lembar-lembar puisi yang melayang-layang
membungkus rindu yang mengambang di permukaan waktu
membunuh pilu

dan tangan-tangan malam merengkuh luka
sebelum aku beranjak dari sudut jendela

23 April 2011

Jumat, 22 April 2011

Hujan


hujan yang turun bagaikan mutiara
berkilau bersinar berkerdipan
subur menghijau bumi terbentang
dan bayu berpuput lembut

cinta yang bersemi
di waktu hujan turun
menyirami ketandusan hati
dan hujan turut mengiringi
engkau pergi...

selembut hujan bercurahan
begitulah cinta ini
semesra bumi yang disirami
begitulah hati ini

hujan yang turun bersama air mata
bersama pedih, bersama rindu
kau datang dan kau pergi jua
rindu lagi...

Download Rahmat - Hujan.mp3

Sajak Pagi

kau senantiasa ada, dinda
kau pun selalu bertahta
namun kau tak pernah bertanya tentang tetesan sajak yang mengaliri pelupuk jiwa
saat kau selalu datang seperti malam

dan yang tak pernah lupa menyapa sinar mentari
hanyalah nyanyian sajakku di beranda pagi

dan sajak itu hanya untukmu, dinda

22 April 2011

Rabu, 20 April 2011

Menggenangi Kenangan


mungkin,
aku sudah tak ingat lagi kapan tepatnya engkau datang
sebagaimana tak sepenuhnya kuingat jalan hidupku
mungkin pun tak peduli
aku hanya tahu
bahwa dulu aku begitu merasa sendiri
lantas ada engkau menemani
hingga kini

tak lebih
karena dulu kau banyak menghabiskan waktu bersamaku
walau mungkin tak pernah menjadi sempurna
segalanya telah begitu membuatku merasa bahagia

kini aku tak perlu lagi banyak bermimpi
malam-malamku pun tak acap lagi berimaji
karena hadirmu telah menjejaki hati
saatku sendiri
dan mungkin dalam waktu yang lebih lama lagi
puisiku tak akan pernah mati

20 April 2011

Selasa, 19 April 2011

Rencana

aku mencoba memejam mata saat gerimis jeda
rindu dahaga yang berhambur sejak tadi senja
merapat kini di ubun-ubun kepala
tak tahan membuka

lantas aku bersembunyi di balik lipatan kertas putih
berguling-guling sendiri
sudah lama aku tak menulis puisi
membenamkan sepi
mesra tersenyum bersama sepasang hati

kalau pun masih mengaum sunyi
segala hanya sebatas getar-getar mimpi
sama saja
kulipat kembali kertas putih bertuliskan puisi
sebab tak kuasa aku mengendarai sepi
sendiri
saja sendiri

19 April 2011

Senin, 18 April 2011

Kala Purnama Mengambang

langit merentang gelap
sayap hitam menutup semu pilu di kalbu
dan malam tak kuasa mencengkeram
pekatnya pudar dalam elusan rembulan
tak ada bintang berderai
namun rindu tetap menyala dalam lingkar purnama
hangatkan malam dalam keindahan nuansa

sayang, jangan dulu engkau datang
biarkan malam rekahkan kuncup rinduku

18 April 2011

Sabtu, 16 April 2011

Dalam Liris Sajakku

engkau kini adalah sebuah episode
dalam liris sajakku
datang mungkin bukan untuk dikenang
pergimu juga mungkin tak harus kutangisi

engkau kini memang sebuah episode
dalam liris sajakku
yang menabur senyum di indah bibirmu
biar tetap mengalir desir setenang embun

selalu,
kucoba untuk terus menuliskan namamu
meniti menara hatimu yang tinggi
walau kutahu pasti segalanya takkan ada yang berarti

engkau kini hanya sebuah episode
dalam liris sajakku
yang datang kala sunyi selimuti diri
dan berlalu saat rindu begitu menggebu-gebu

dalam liris sajakku
kau singgahi puncak gelisahku

16 April 2011

Jumat, 15 April 2011

Sebelum Senja Itu Tiba


tanpa suara
detik demi detik merangkak pelan
hingga hari-hari pun berganti
sesekali ada masa memejam mata
walau semenit jua
untuk satu mimpi yang tak kunjung menghampiri

tidurlah sejenak
istirahatlah...
tahunmu telah akan berganti kembali
rajut semua impian-impian lama
untailah dengan jalan keindahan
lalu mulailah menghitung mundur waktu

usiamu kini
mungkin tanpa pernah kau sadari
memaksamu untuk menjemput sekian banyak khayalan
kala hari masih begitu dini

kini dan nanti
satu detik akan menjadi begitu berharga
untuk hidup yang demikian berirama

istirahatlah sejenak
bahagiakan saat ulang tahunmu ini
selepas itu, kau telah siap bergegas lari
meraih mimpi di jelang pagi
mimpi yang kelak akan kau nikmati sendiri
sampai tiba senja hari

15 April 2011

Selamat ulang tahun Mahadewi
semoga harimu selalu indah...


Kamis, 14 April 2011

Anganku Melayang

kau lihat anganku terbang
melayang-layang di kala hujan
takkan kubiar ia lepas menghilang
walau malam kian merendam khayalan

14 April 2011

Rabu, 13 April 2011

Tentang Gerimis


di siang hari ini, sayang
sesungguhnya
gerimis akan menulis nilai kerinduanku terhadapmu
kau harus percaya itu

13 April 2011

Selasa, 12 April 2011

Sampai Kau Kembali

hampir separuh bulan aku menanti di kamar bertebaran sunyi
tak pernah kupejamkan mata hati
tak pernah kutidurkan mimpi
hanya semilir kidung puisi senantiasa menari
mengalun tak henti-henti

mungkinkah ada bayangmu di kamar sesepi ini?

aku tetap menanti
dengan membentangkan kembali kata-kata yang tak mati
dan akan lebih lama lagi aku menanti
sebab rindu ini adalah dirimu
yang tak pernah mampu kudekap kecuali dengan detak

haruskah aku melanjutkan puisi ini demi menggapai dirimu?

hampir separuh bulan sudah aku menanti
kamar tempat kita berdua ini kurasa telah semakin sunyi
namun kubiarkan saja semuanya mengalir
walau tanpa tepi
sampai kau kembali
bersama nikmati perjalanan ini

ingatlah sayang...
aku masih di sini

12 April 2011

Senin, 11 April 2011

Saat Rindu Membelai Jiwa yang Meronta

rindu membelai jiwa yang meronta
mempersembahkan untai kata-kata
bermain-main dengan kegelisahan pena
mengeja bayangmu dalam lamunan
dalam kemerduan nyanyian kerinduan

lama aku kehilangan sosokmu
setiap hari rindu menyapa membalut sukma
dalam senyum dan tatap mata hampa
dalam galaunya penantian

kini keresahan mendesah
saat rindu membelai jiwa yang meronta

11 April 2011

Minggu, 10 April 2011

Merindumu

berat sungguh merindumu, dinda
dalam opera rerintik gerimis sisa senja
dalam dingin tak terelakkan
dalam sunyi tak tertawarkan

kurasa sejuk
kurasa lembut
namun merenggut-renggut

setiap malam
tak bisa kupastikan
bayangmu, menjadi semacam ketakutan

10 April 2011

Sabtu, 09 April 2011

Betapa Rindu Aku Padamu


betapa lama kau tak lagi menyapa sepi hampaku
betapa rindu aku padamu
waktu
berlalu
kau membayang selalu di benakku

adindaku,
aku rindu, sungguh rindu

09 April 2011

Jumat, 08 April 2011

Persahabatan Kita

setiap hari aku hidup karenamu
dan kini aku ingin memberimu satu hari terbaik dariku, hanya sehari
tapi aku sendiri, tak dapat berdiri

dulu aku pernah patah hati
lalu berjuang untuk bangkit dengan segenap kebaikanmu
dan kini untuk rasa pahit perjalananku
untuk rasa manis persahabatan kita
juga untuk memperindah jiwa
aku terus mencoba memungut kata
namun itu semua kurasa belum cukup kaya
dan masih terlalu banyak yang harus aku sabda

sahabat,
aku ingin satu saat dalam satu waktu nanti
saat sajak-sajakku tak lebih bermakna daripada yang kini kupikir aku bisa
saat semua impianku tak mampu kuraih daripada aliran darah
kau tak hanya mengatakan terserah
berikan aku satu petunjuk
saat aku sedang berjalan dengan takdirku sendiri
kemudian pada saat aku kembali terjatuh
kau akan ikut merasa
kau akan ikut meraba

kini kupikir aku sudah hidup sampai di sini
dan mungkin yang terbaik belum pernah mampu kupersembahkan
aku ingin semua yang aku miliki adalah kau miliki jua
tak boleh ada yang surut
dan aku telah meletakkan sebuah sajak di puncak
untuk dapat kita nikmati bersama
di dalam hati kita

aku ingin satu di antara kita adalah seorang pemenang
dan jika suatu saat aku menangkap bahwa ada kekurangan di antara kita
buatlah persahabatan ini tetap bersinar

kita akan berdua
kita akan bersama
dan kita akan saling melengkapi

08 April 2011

Rabu, 06 April 2011

Seandainya

seandainya kemarin kita menyalakan cinta
sungguh, kata-kata ini takkan pernah berujung hampa
ia kan tetap melintas, menghiasi malam demi malam
menyeringai sajak memupus luka

seandainya kemarin kita bersama melukisi hari
sungguh, takkan ada menit demi menit sunyi
pastikan mentari pagi kan cerah kembali
menyanyikan kemerduan ayat-ayat hati

dan seandainya kelak rinduku tak lagi mengalir di nadimu
biarkan aku tetap melangkah di jalanmu

06 April 2011

Senin, 04 April 2011

Tasbih Rindu


bukan karena siang yang lelah
melainkan hati dan jiwa yang hampa
bukan rumput dan ilalang yang malang
namun kalbu membiru yang kadang kian meradang
sehari saja tiada jumpa
rasanya seperti menanti seribu tahun lamanya

inilah kerinduan
tentang hati yang mendambakan pertemuan
dalam cinta sewarna
dalam kasih sebening

secawan tasbih menyajikan rindu
menjemput setangkup mimpi-mimpi lalu
ada banyak sentuh kehangatan terasa
berhamburan dari dekapan jiwa

inilah kesetiaan
tentang hati yang merindukan keindahan

04 April 2011

Sabtu, 02 April 2011

Nyanyian Malam

pada malam yang sumbang belaka
kukumpulkan potongan-potongan asa
karena tiap tatapan mata selalu ingin melihatnya
karena tiap raihan tangan selalu ingin menggapainya

merdu nyanyian rindu
dalam sunyi yang memilin jiwa
dalam rindu yang mengerat nadi di tepian masa
di pucuk malam yang tiada bermendung
menyongsong sinar mentari esok pagi
yakini hati
bahwa masih akan ada kehidupan yang lebih menjanjikan
di sana, di masa yang menyerak kata
bermuara surga

02 April 2011

Jumat, 01 April 2011

Aku Mengenalnya Ayah

aku mengenalnya ayah
yang telah dipercaya untuk melahirkanku ke alam dunia

aku mengenalnya ayah
yang saat hujan atau pun kemarau selalu saja menjaga dan membesarkanku

aku mengenalnya ayah
yang senantiasa mengajarkan arti dan makna hidup di masa kecilku

aku mengenalnya ayah
yang rela membagi cahayanya demi terang dalam jiwaku

aku mengenalnya ayah
yang telah bertahun-tahun menabung kenangan dalam hatiku

sudah bertahun pula lamanya
aku kehilangan jejak langkah-langkahnya
aku merindukan peluk dekap hangatnya
yang dulu senantiasa menjulur menyentuh jiwa
mengukir ranting-ranting berselimut cahaya
penuh warna

dan kini, sebagai manusia biasa
aku harus rela merenungi sisa kepergiannya
berharap doa dapat menjadi cahaya di malam pertama
selamat jalan, ayah
tunggulah aku di surga-Nya

01 April 2011

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter