Jumat, 31 Desember 2004

Hasanah Cinta

resah meninggalkan tahun
masih tersisa aroma kasih sayang
masih tercium bau-bau kerinduan
di satu dua diari harian
warnai hasanah cinta kita
terbentang demikian indahnya

semoga saja di tahun muka
semakin meluap rasa mesra
yang tumbuh dalam hati kita
karena selama ini telah terlalu banyak waktu
mengambil jarak tak terasa

hanya pada ketulusan dan kehangatan cinta
kita bisa saling bersandar

31 Desember 2004

Kamis, 30 Desember 2004

Tiga Puluh Desember Dua Ribu Empat


mungkinkah aku salah mengartikan semuanya, betapa bodohnya aku yang selalu mengartikan semua perhatianmu adalah cinta, salahkah aku yang saat ini menginginkanmu lebih dari sebelumnya, bahwa aku selalu menginginkan kau coba untuk mengerti akan diriku yang selalu berharap kau ada di sampingku?...

sahabatku,
kutemukan cinta dalam dirimu yang selama ini aku cari-cari, dan itu tak pernah kurasakan sejak ia bawa pergi cintaku ikut terkubur bersama jasadnya, kau kembalikan cinta yang hilang dari hidupku dan tak pernah aku dapatkan dari orang-orang yang dulu pernah menyentuh kehidupanku...

sayangku,
aku bohong kalau aku mengatakan aku takkan pernah menangis saat kau meninggalkanku, aku bohong kalau aku mengatakan aku takkan cemburu saat aku tahu kau mulai memuja perempuan lain, dan aku juga bohong kalau aku mengatakan aku tak pernah merindukanmu...

kekasihku,
sebenarnya apa yang kau rasakan saat kau menyentuh tubuhku, saat ribuan kata sayang pernah kau ucapkan untukku? apa kau bahagia di sampingku? dan sekarang, saat aku jauh dari hidupmu, pernahkah kau rindukan kehadiranku? jawablah, aku tak akan marah walau itu akan melukai hati dan perasaanku, tapi itu lebih baik...

sahabatku,
aku tak ingin kau bersikap seperti ini, kau gantung cintaku, aku ingin sebelum tahun ini berganti, kita selesaikan semuanya, kalau kita ingin lanjutkan, aku ingin semuanya berubah, aku ingin kau yang dulu begitu mengerti akan arti hadirku, tapi kalau pun kita ingin akhiri semuanya, akhirilah ini dengan indah, walau aku tahu semuanya akan begitu menyakitkan hatiku, tapi lebih baik aku merasakan rasa sakit itu daripada aku harus mengemis di kakimu untuk mengharap cintamu, tidak sayang...

tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi ternyata tak pernah cukup untuk bisa mengerti dan memahami dirimu, dan selama itu, waktu telah begitu banyak mengukir kenangan manis yang akan membunuhku perlahan-lahan...

apa karena aku pernah bermimpi memilikimu, dan sekarang hari sudah pagi dan sudah saatnya aku bangun dari mimpi panjangku, tapi mengapa saat aku terbangun, tubuhku begitu rapuh seolah tak memiliki sedikit pun semangat untuk tetap hidup, kaulah semangat hidupku, bagian dari jiwaku, dan kaulah nyawa kedua untukku...

sayangku,
jika memang kau ingin pergi, pergilah..., pergilah sejauh yang kau mau, carilah arti dan makna hubungan kita, dan jika kau sudah merasa lelah, kembalilah..., kembalilah dalam pelukanku, aku akan sediakan banyak waktuku untuk menemanimu, dan menghilangkan rasa lelahmu...

jujur aku katakan, aku kecewa, kau hancur leburkan seluruh angan dan cintaku, kau biarkan aku hidup dalam kepalsuan dan buaian belaka, tapi aku bahagia dengan semua itu, begitu angkuhkah kau hingga tak pernah mampu merasakan betapa tulusnya cintaku, tulusnya cinta saat kau permainkan perasaanku berulang dan berulang kali, dan saat aku tahu ternyata hatimu telah dimiliki perempuan lain...

kekasihku,
kucurahkan cinta dan perhatianku hanya untukmu, kukorbankan ego dan keangkuhanku dengan menerimamu apa adanya dalam hidupku, dan melupakan janjiku untuk tak pernah menggantikan tempatnya dalam hatiku, kau penuhi semua ruang di hati ini hingga tak pernah aku biarkan siapa pun memasukinya, dalam dirimu telah kudapatkan semua yang aku butuhkan dalam hidupku, kau sahabat baikku saat aku ingin kau ikut larut dalam kegembiraan dan keceriaanku hari ini...

kaulah sahabatku,
yang akan memapahku dan takkan pernah membiarkan aku terjatuh saat kurasakan tubuh ini begitu rapuh, karena hari ini begitu melelahkan, yang akan menghapus air mataku dan menenangkanku saat gundah mulai merasuki jiwaku...

kau kekasihku,
saat malam ini ingin kutatap indahnya langit ditaburi bintang-bintang bersamamu, memeluk hangatnya tubuhmu, dan lembutnya belaianmu, tak pernahkah kau coba untuk mengerti perasaan hatiku saat aku sadari kau mulai menjauh dari kehidupanku, sementara aku begitu memuja dan menggilaimu?...

malam ini aku inginkan segudang cintamu untuk menghapus segenap kerinduan di hatiku, tapi semua hilang ikut larut dalam gelapnya malam, dan kerinduan itu selalu menghadirkanmu dalam setiap mimpi-mimpiku, dan semua itu semakin menambah perih luka di hatiku...

sahabatku..., kekasihku...,
masih ingatkah kau akan janji kita untuk tetap bersam melewati waktu sampai Tuhan benar-benar tak lagi memberi kita kesempatan untuk bersama? masih ingatkah satu janjimu untuk membahagiakan hidupku, menemani, menjaga, dan melindungiku?...

sayangku,
pejamkanlah sejenak kedua matamu, ingatlah semua hal yang pernah kita lewati bersama, pantaskah aku menerima semua ini atas semua hal yang pernah aku beri untukmu?...

terakhir…
semoga kau di sana baik-baik saja, dan untuk 14 Oktober yang kemarin, selamat ulang tahun, semoga kau panjang umur dan sehat selalu, tambah kedewasaan dan semakin bisa merasakan betapa penting arti dan makna dari orang-orang terdekatmu, aku ucapkan ini sekarang, bukannya aku sengaja melupakan, melainkan di hari spesialmu itu kau selalu menggoreskan sebuah luka di hatiku, karena sikap tak pedulimu...

sekali lagi terima kasih, kuharap surat ini berbalas sebelum tahun berganti, tapi jika tidak, kuharap kita bisa selesaikan ini baik-baik, salam terhangatku untukmu...

-delmie

“Cinta adalah bayangan dan tanda dari sesuatu yang lain yang lebih dalam, cinta ada dalam relung jiwa, ada dalam kesadaran manusia tentang hubungan dengan selain dirinya, dan ia takkan pernah membuat seseorang menderita, karena cinta adalah anugerah...”

Minggu, 26 Desember 2004

Paling Tidak

mawar...
kau pasti pernah merasakan
atau sering merasakan
atau senantiasa merasakan
betapa setiap lelaki yang kau jumpai
akan menyempatkan diri untuk
paling tidak sekedar memandangmu

dan melalui pandangan itu mawar
dia bisa mengagumimu
memujamu
atau bahkan lebih dari itu
berhasrat ingin mencintaimu
memilikimu
menyentuhmu
membelaimu
memelukmu
atau.....

26 Desember 2004

Jumat, 24 Desember 2004

Seharusnya

aku memang tak pernah mengerti
pada saat-saat seperti ini
seharusnya aku tak perlu mengusik hatimu
hati perempuan cantik yang haus akan belaian kasih sayang
tapi mungkin kau memang lebih terpesona padanya
yang telah dengan indah menancapkan anak panah cintanya
tepat di jantung hatimu

barangkali juga, ada dan tiadanya aku
takkan pernah mampu mengubah wajahmu
menjadi semanis kurma

24 Desember 2004

Sabtu, 11 Desember 2004

Kehadiranmu

siang dan malam kau hadir
dalam mimpi-mimpi tiada tara
menghantarkan cintamu yang begitu meluah

sayang,
katakanlah kau adalah milikku
seutuh dan selamanya

11 Desember 2004

Jumat, 10 Desember 2004

Kataku, Aku Rindu Padamu

kataku, aku rindu padamu
sejauh malam tak habis-habis
memakan bayangan dalam cermin
lihatlah... ketika aku rindu
tak kutemukan perapian di sini
aku kedinginan tanpa selimut
lihatlah rembulan tersenyum sunyi
di sekeliling bintang yang terhalau awan

kataku, aku rindu padamu
tak terkecuali senyum indahmu
lihatlah... di sini aku menunggu
di kedalaman malam yang seakan
memaksaku menggigil beku
dapatkah kau rasa harunya kerinduanku?

10 Desember 2004

Rabu, 08 Desember 2004

Sahabat Yang Tak Sengaja Kurindui

maafkan aku, sahabat
telah menodai persahabatan kita
aku tak tahu mulai kapan, sahabat
cinta telah bersemi kepadamu

08 Desember 2004

Minggu, 05 Desember 2004

Hiasan Cinta

telah kau jadikan mawar sebagai angan-angan dan harapanku
penghibur jiwaku dengan kelopak-kelopak bunganya
seperti kau hiasi dirimu untukku
beri aku kebahagiaan dalam cinta
singkap semua tirai derita
yang selalu membelenggu kalbu

05 Desember 2004

Selasa, 30 November 2004

Kulepas Kata-Kataku, Kelak Kau Baca Hatiku

jangan kau hirau kata-kataku yang sering lepas seperti dedaun pinus kering di musim panas, gadisku..., aku pun mengeram telur-telur waktu yang tak mungkin tertetaskan dengan keriangan sempurna, barangkali aku melakukan apa yang ingin kulakukan padamu demi kau alami apa yang selama ini kualami...

aku mendaki tebing-tebing kecemasanku begitu kau memanggilku dengan pesona keanggunan tiada taramu saat setiap kali sepi mengepung begini, aku ingin direngkuhmu, aku ingin dipelukmu seumpama kail merindukan kecupan sang ikan...

kulepas kata-kataku…
tuk aku ziarahi lekuk tubuhmu, mencoba menghafal lagi harum miyake, pesona mawar di dadamu, atau untuk mengabarkan sebuah rasa yang pecah di bibir siang, atau untuk mengajak kau pergi, sesekali, melintasi rintik-rintik hujan yang mencuri rindu, lantas menderu ke laut atau ke mana pun kau ingin...

bunga,
ke mana cintaku padamu kau hempaskan, ke mana rindu yang terbawa hujan kau muarakan, jiwa ini kini telanjang sunyi, mendekap seperih-perih luka serta memburu pusaran cinta, jasadku terbaring, bunga..., aku sungguh benar telah kehilangan cintamu…

kulepas kata-kataku...
demi kusemat cinta di ulu hatimu, sebelum duka mengaramkan diriku ke palung paling kelam, sebelum derita datang menunggang gelombang lantas menyetubuhiku, menyusul perih yang merintih sepanjang tarikh...

kelak...
kau akan tahu siapa sebenarnya yang tercinta dalam hatiku, meski kau tak lagi mampu menyentuhku sebagaimana dulu, sayap-sayap cintaku hendak merengkuhmu, mengingatmu kembali untuk kubuat serajut bait merdu, kata-kataku mencari rujukan demi sekedar tautan yang dulu sedemikian erat, aku sedikit menyesal dengan semua ini dan akan berlebih lagi seandai kelak kau terima cincin yang lain...

kelak...
kau akan dapat mengeja sesungguhnya rinduku untuk siapa, meski kau tak lagi menyeru namaku berulang kali dengan desir darah dalam nadi, yakinlah kau akan temukan dirimu sendiri dalam palung hatiku yang paling dasar, betapa kau akan tahu bahwa kau adalah bagian tak terpisahkan dari jiwaku, aku janji itu...

lantas waktu akan kembali mengganti untuk membentuk istana cinta yang abadi, ketika kita telah saling pangling, suatu saat nanti.....

30 November 2004

Di Ujung November

siang tadi
dengan tangan biasa tak senonoh
kubangunkan engkau, demi cintaku
sambutlah satu kecupan itu
agar mengerti jika aku ingin selalu dirindumu
apakah kau merestui itu?....

mawar
perkenankanlah aku mencium jemarimu
sebelum segalanya runtuh
dan waktu kembali meredup
sebab aku sendiri masih tak tahu
apakah kau merestui itu?.....

30 November 2004

Sabtu, 20 November 2004

Sapa Rindu

ketika rindu kian deras menyapa
dan wajahmu bergayut di bulu mata
kau diam dengan kebiruan
menyimpan sejuta misteri

ketika aku tawarkan pesona cinta
mengelus jiwamu di pucuk rasa
namun kau tetap diam dalam kebiruan
membuat rapuh sekat hati

tak tahukah di matamu
rinduku berlabuh?.....

20 November 2004

Selasa, 16 November 2004

Untaian Kasih

langkah demi langkah kususun
jatuh dan bangun tak terbendung
suka dan duka kupasrahkan

satu demi satu menguntum
titik demi titik bercantum
menjadi satu cerita yang indah

tertegun seketika
bila kau tebarkan rasa cinta
hanya untuk aku semata

biarlah,
untaian kasihmu merenda di hatiku
dan biarlah
kita dirantai rindu yang lama membara

walau apapun yang terjadi
tak surut cinta yang melanda
di pesisir kasih kita
apakah mungkin untuk kita menjejak pelamin impian
setelah sekian lama kita bersama?

16 November 2004

Kamis, 11 November 2004

Catatan Harianku

catatan demi catatan
kembali mengisi agenda harianku
tinggalkan goresan sejarah
yang seharusnya tak perlu lagi kuingat
sebab kertas putih ini ternoda sudah kenangan pahit
aku pun menanti kepastian
menanti perubahan
yang tak kunjung jua datang

beribu pertanyaan pun tersusun rapi dalam jernih pikiranku
mencoba temukan lagi harapan yang sempat sirna

11 November 2004

Senin, 08 November 2004

Adakah...

cinta di hati
adakah menetes lagi
mengalir dalam jiwa
menerjang ruang rongga?

08 November 2004

Kamis, 21 Oktober 2004

Sajak Untukmu

ini sajak untukmu
kutulis di tengah kerinduan
kurilis pada malam kunantikan
alunan bibirmu membabat habis igauan

ini sajak hanya untukmu
kutunjuk kiblat dikala rindu
membuat tubuhku terlentang diantara dua tangan
yang kupakai sebagai bantal

ini sajak kucipta untukmu
saat napas panjang berhembus
membuang segenap kekalutan

ini sajak kukirim untukmu
saat angin risau menabrak jasadku

21 Oktober 2004

Rabu, 20 Oktober 2004

Di Balik Cermin

sejenak aku terpana
saat menghadap sebuah cermin besar
tampak sewajah perempuan cantik, tak asing
ia mencitra kemasakinian
dinamis penuh kematangan, dan tempaan beragam pengalaman
yang sebagiannya rapat terlindung
terbungkus kerudung bunga renda

sesaat kemudian
kutatap terus wajahnya
kusentuh lembut bibirnya
kubisikkan kata di telinganya:
"kau telah dikaruniai wajah yang indah
demikian indahnya
hingga kau tak perlu menambah apa pun, untuk memperindahnya
percayalah..., aku akan sangat mencintaimu....."

20 Oktober 2004

Minggu, 10 Oktober 2004

Sampai Akhir Waktu

begitu banyak kisah telah kita lalui
begitu banyak rasa telah kita arungi
begitu banyak hal telah kita pelajari

semua itu adalah pelajaran
di mana telah begitu banyak hal mendewasakan kita
menempa kita
menjatuhkan dan mengangkat diri kita

semua itu juga telah menempatkan kita pada sebuah titik
di mana cinta tak hanya sebatas dinikmati dan dirasai
tapi sebuah kebersamaan yang selama ini coba kita rangkum
dengan kejujuran dan kesetiaan
menjadi sebuah catatan sejarah yang indah

maka,
dengan apa adanya dan segenap keyakinan di hati
sampai akhir waktu
aku kan selalu persembahkan cinta ini

10 Oktober 2004

Jumat, 08 Oktober 2004

Bila Kau Pulang

bila kau pulang
telah kusiapkan kamar putih
sprei berbunga mawar
kenangan masa lalu
saat kita pertama saling cinta

08 Oktober 2004

Senin, 27 September 2004

Luka

dulu
hal sama terjadi
memecah tangisku
luka merana
kini lagi
kau tancapkan sembilu di hati
rumah cintaku untukmu
betapa tega
tapi tak ada benci di dada
hanya maaf dan doa
bahagialah kau bersamanya

27 September 2004

Minggu, 26 September 2004

Puisi Embun

puisi ini adalah puisi embun
yang tercipta kala malam gelap
yang jatuh hanya setetes-setetes
bila ada cerita cinta yang indah
semua tentang kita
dan lenyap ketika adzan subuh
menggema

26 September 2004

Senin, 13 September 2004

Pertemuan Gersang

akhirnya kau pun pergi
lebih cepat dari dugaanku semula
entah, mendadak ada sesak menderak
kala sadar bayangmu melayang

aku tahu
kita memang belum apa-apa
kita hanya jalan mengitari mimpi
menapaki kata demi kata
kemudian mencoba tuk saling jatuh cinta

kau tahu
aku justru terjerembah lebih dulu
saat sajak-sajakmu berterbangan
malam selalu kunanti
karena berharap waktu akan menjembatani
namun itu keliru

kau dengar seketika nadiku remuk
berdarah-darah menggenang
tertikam pertemuan gersang

13 September 2004

Rabu, 08 September 2004

Salam Rindu

kau yang kucinta
selalu takkan kulepas
di sini aku kirimkan
sebait puisi dari hati
juga setumpuk salam
tentang rasa rinduku
bersama embun malam

08 September 2004

Rabu, 01 September 2004

Puisiku

puisiku adalah pecahan kata yang menyatu
puisiku adalah kata-kata yang terurai sendu
puisiku adalah ungkapan indah nan biru
yang lahir dari kesunyianku
yang hadir sebagai teman sekaligus guruku
dalam hidup dan tingkah laku
yang lahir karena cinta dan rinduku
padamu, mawar merahku

01 September 2004

Selasa, 31 Agustus 2004

Bisikkan Padanya

Tuhan...
bila cinta itu anugerah
ijinkan aku turut luruh di dalamnya
bila semua atas kehendak-Mu
hadirkan sosok dia seutuhnya

Tuhan...
tolong bisikkan padanya
tentang bening cintaku ini
yang tak pernah kenal lelah
menanti tanpa batas

31 Agustus 2004

Jumat, 20 Agustus 2004

Untuk Dinda

akhirnya singgah jua aku di hatimu
yang kebekuannya telah menggenangi jejak air matamu
dan memenjarakanku di mega-mega sunyi
kuingat...,
suatu hari dinda pernah berkata
pada langit-langit semesta hatiku
bahwa cinta kita tinggalah cerita
penuh luka di reranting jiwa

20 Agustus 2004

Untuk Perempuan Bunga

cinta....
kutaburkan seluruh benihnya
di tubuh perempuan tujuh belas tahun itu
kusentuh hatinya
dengan kibasan kata-kata
sebagai mahar untuk meminangnya
kujanjikan kehidupan yang layak
untuk dia dan calon bayinya
kelak

cinta...
kembali terbayang di mataku
episode kehidupan yang telah begitu indah
menghiasinya

20 Agustus 2004

Kamis, 19 Agustus 2004

Rose in Seventeen

seiring dengan melajunya detik-detik waktu
hari demi hari bergulis dengan pasti
tak terasa bulan pun berganti tahun
dari agustus lalu hingga agustus kini

mungkin inilah saat bahagia buatmu
di mana usia telah mendewesakanmu
bersama ini kuucapkan buat dirimu
selamat ulang tahun bunga
semoga panjang umur selalu
dan tercapai segenap cita dan cintamu

19 Agustus 2004

"Aku kan selalu mengingat pandangan pertamaku terhadapmu, dan mencoba untuk mengambil kembali saat-saat paling berkesan itu, sebuah kenangan yang aku rasa telah mengubah perasaanku yang terdalam, dan membuatku begitu bahagia di luar getirnya misteri-misteri itu." (Kahlil Gibran)

Rabu, 18 Agustus 2004

Aku Bukanlah Gibran

aku bukanlah gibran
yang senantiasa membawamu terhanyut
terbuai mimpi dan teka teki
tapi aku punya puisi
yang kan selalu mengalir untukmu
bukan catatan harian
yang terpenggal-penggal

18 Agustus 2004

Kamis, 12 Agustus 2004

Puisi Untukmu

selalu aku titipkan
sebaris kata rindu pada hujan
agar alirnya yang riuh
menyiram kemarau hatimu
teduh

12 Agustus 2004

Jumat, 06 Agustus 2004

Hingga Fajar Pun Luruh

senja menatap tajam
saat-saat menangkap butiran isyaratmu
kubiarkan tanganmu mekar
merengkuhku erat
takkan kubiarkan ada celah disini
hingga fajar pun luruh
menurunkan mimpi yang mengapung

06 Agustus 2004

Sabtu, 31 Juli 2004

Kau Masih Ada

kau masih ada
karena cintaku tak mudah berpindah
meski tinggal bayangan samar
tapi ingin kunyatakan hari ini juga
kau masih sangat kudamba

31 Juli 2004

Kamis, 22 Juli 2004

Karma

adalah bukan salahmu
jika perasaanmu kau biarkan mengarjunakan dia
karena kecewaku kini
karma sebuah keangkuhan

22 Juli 2004

Minggu, 18 Juli 2004

Sunyi

angan berlabuh dalam kesunyian
hati tertambat pada kegundahan
jiwa berontak ingin lari
saat kutemukan diriku di sini
pada akhir perjalanan panjang
kisah cintaku

18 Juli 2004

Minggu, 11 Juli 2004

Selepas Perih Berlalu

tak perlu setangkai bunga
kata-kata seindah mutiara
atau sederet rencana
adanya kau
cukup membuatku terjaga

kasih,
aku tenggelam dalam teduhmu
tentu selepas perih berlalu

11 Juli 2004

Kamis, 08 Juli 2004

Waktu Menepi

pernah kusangka hatimu penuh telaga
kunanti di halaman rumah
namun hari memupus diri

pernah kusangka rumahmu penuh lautan
kumasuki bagai impian semalam
namun waktu menepi
mempersempit jarak maya

pernah kusangka ladangmu penuh bunga
kusiram di hati bagai kemilau cahaya
namun kini kutemui
serpihan angin membeku

08 Juli 2004

Sabtu, 26 Juni 2004

Rapuh

kutegakkan wajahku
mencoba tersenyum
menembus kemilau cahayamu
terbiaskan keping-keping jiwaku
terjatuh
tersungkur
mencoba tegar
tanpamu
rapuh

26 Juni 2004

Kamis, 24 Juni 2004

Bunga

lihat
hasratku menggebu
rinduku membiru
menantimu di malam air mata puisi

bunga, isyarat yang kubaca di daun senja
aku mesti mengepakkan sayap-sayap cintaku
membasuh kata-kata berdebu

bunga, baru aku boleh menunggumu
di ranjang pengantin yang kita janjikan

24 Juni 2004

Selasa, 22 Juni 2004

Puisi Kenangan

setangkai bunga
atau sepasang gelas yang berdenting di meja pertemuan
kini menjadi kisah manis untuk kita
tapi, akankah kisah manis ini
terus berlanjut hingga nanti
hingga kita berdua membacanya
sebagai puisi kenangan?

22 Juni 2004

Jumat, 11 Juni 2004

Sepi

malam masih menyisakan gerimis
ketika kangen menyayat hati
teriris

ada yang terasa
serpihan-serpihan cinta
mulai mencair
mengguyur
seisi hati tak bersangkar

11 Juni 2004

Kamis, 10 Juni 2004

Jangan Katakan Dukamu Hari Ini

jangan katakan
dukamu hari ini
biar melintas saja
seperti embun meninggalkan pagi
lalu jatuh dan menghilang

10 Juni 2004

Jumat, 04 Juni 2004

Dalam Angan

namamu selalu ada dalam jiwa
dalam setiap debaran dada
saatku mulai terjaga
bayang wajahmu selalu tercipta

simpati yang kau miliki
telah membuatku jatuh hati
rosmie, kau selalu ada dalam angan ini
kala hati terasa sepi dan sunyi

dalam setiap kerinduan
aku tenggelam dengan khayalan
di mana hanya ada keindahan
yang selalu kau pancarkan

tiada bersua bukanlah suatu hambatan
karena kubahagia dalam sebuah impian
dan mampukah semua angan
bukan hanya sekedar angan?

04 Juni 2004

Jumat, 28 Mei 2004

Cinta Sejati

ketika aku tak butuh
senda gurau bersamamu
tatap-tatap beku
dan senyum-senyum kaku
menghujaniku di bawa langit biru
meretakkan hati
mengobarkan benci
tenggelamkan amarah
dalam gejolak darah

masihkah ada tempatku berserah?

28 Mei 2004

Minggu, 23 Mei 2004

Tentang Bunga Mawar

mawarku benar-benar sudah berubah
yang tidak berubah, ia masih cantik
senyumnya masih tetap ramah
ia juga masih pintar seperti dulu
seperti saat pertama aku mengenalnya
malah, kini ia tampak makin merekah
indah

23 Mei 2004

Masihkah

masihkah rasa cinta bersarang dalam dada, saat kita merasa lapar, merasa sangat haus, sedang kita saling sendirian, dan pernahkah kita rasakan, pada saat yang sama, kerinduan ini melimpahkan kekuatannya?...

seandainya,
semua rasa itu sempat menghilang dalam hatimu, mengapa tak segera kau singkirkan segenap ragu, yang menerjang rindu yang tertanam di dadaku?...

seandainya memang, selama ini kau coba menghindar dari cengkeraman keegoanku, katakanlah..., agar aku tak perlu lagi membebani rindu, agar aku lebih mengerti atas sikapmu, yang kerap menghasilkan sebuah rasa yang sangat mengerikan: kekecewaan.....

23 Mei 2004

Selasa, 11 Mei 2004

Senyummu

senyummu...
menembus lorong hampa
mendendangkan seribu lagu cinta
menyapa menghapus butir air mata
dan kualirkan menuju lembah kasih abadi

tapi, mengapa kau hapus lukisan hatiku
yang telah kucipta dengan tinta biru
lantas kau taburkan benih pilu
di kanvas kalbu

11 Mei 2004

Selasa, 04 Mei 2004

Kutulis Kembali Catatan Kecil Ini

kutulis kembali catatan kecil ini
kala bayangmu melintas lagi di pelupuk mata
harapku kau akan mengerti
tentang sesuatu yang telah terlewati
sekali lagi kuyakinkan diri
bahwa kau akan membacanya, pasti
karena aku tahu
duniamu tak jauh dari buku
kau selalu pegang dunia itu
tak sepertiku
yang mesti banyak belajar dari keluasanmu
doakan saja
agar aku bisa segera sepertimu

kutulis kembali catatan kecil ini
kala bayangmu kerap berkelebat di sisi jendela kamar
semula memang tak sempat mengetuk kesadaran
tentang bayangmu yang sayup merayap perlahan-lahan
yang sesungguhnya terlalu indah untuk kuabaikan
dan terlalu lama waktu untuk kunanti-nantikan
sayang kini kau pergi menjauh
awalnya mungkin karena kecewa
lantas kau makin menjauh
dan menghilang ke mana entah
sementara aku...
ah, kenapa tak dari mula kau ceritakan semua
tahukah kau itu sangat menyakitkan
terlalu, sungguh terlalu

kini,
kembali kutulis catatan kecil ini
untuk ke sekian kali
karena bayangmu enggan berlalu jua dari benak ini
pintaku, doakan aku selalu
salam hormatku untuk ayah ibumu
salam manisku untuk angeli-angeli kecil di rumah
bahagia sejahtera selalu untuk keluargamu
dan terakhir untuk hatimu
kehdina, you are my soniya.....

04 Mei 2004

Rabu, 28 April 2004

Di Sini Tadi Pagi

pagi tadi,
riang kita mengukur hati
mencabut setitik demi setitik perih yang pernah ada
hingga kau mengendap ke dalam mimpi
ke pucuk-pucuk menara

siang ini aku akan kembali
walau dengan jalan penuh liku
karena aku kini adalah kekasihmu
dan aku akan terus senantiasa berdoa
semoga suatu saat nanti
dua hati kita kan tetap saling membukakan pintunya
dan kita akan kembali bersama lagi

28 April 2004

Selasa, 27 April 2004

Pada Sebuah Pagi

di pertemuan kita yang ke sekian
aku masih tetap diam
membiarkan keluasan dan kedalamanmu
goreskan lembut bibirmu
kubiarkan semua itu mengalir
dan hidup di lorong-lorong nadiku

tapi aku pun ingin bisa
memandangmu tanpa rasa lelah
tuk sekedar menafsirkan cinta
yang kau lahirkan melalui kata
kubaca hingga kali ketiga
saat kencan indah tanpa jeda

ternyata memang ada
cinta itu memang terasa

27 April 2004

Minggu, 25 April 2004

Indah

kau tunjukkan padaku keindahan
yang menarik jiwaku mengagumimu
kau buka mata hatiku dengan cinta
yang mengikat segenap perih hidupku
kau peluk aku dengan untaian kata batin
yang memutus sepi sendiriku
kau tumbuhkan sekuntum bunga mawar
yang mengisi memenuh sudut-sudut hatiku
kau rangkum masa-masa laluku
dengan indah jiwa tiada tara dalam dirimu

karena itu,
kan kujadikan jiwaku sebagai selubung jiwamu
dan hatiku sebagai permukiman bagi indahmu
dan dadaku sebagai makam bagi segenap duka nestapamu

aku akan selalu mencintaimu
dan dalam dirimu kan kutempuh jauh perjalanan ini
bagai kehidupan bunga mawar di bawah sinar mentari
kan selalu kukenang dirimu
sebagai penyemai keindahan untuk hari-hariku

25 April 2004

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter