Selasa, 30 November 2010

Sebuah Epilog

apa yang istimewa dari rindu yang mengalir memenuh seisi jiwa?
entah, barangkali sebuah jejak langkah yang mengukir hari demi hari, yang terus saja menghias warna kehidupan ini

kepada malam yang sayup-sayup merdu begini, sepantasnya kita bersyukur, dapat kembali memetik dawai-dawai senja, satu kisah klasik yang pernah kubawa dari semarang, 13 november 2010 silam

semarang oh semarang.....
kotamu kembalikan lagi senyumku, keramahanmu mengisi damai jiwa, november bersemi tiada tara, mencipta kerinduan saat hampa mulai bertahta pada malam perpisahan, sementara hingga aku menemu kembali malam tersunyi, malam yang penuh dengan lagu-lagu sepi, saat aku mencoba melanjutkan kembali sebuah puisi yang tak jadi, tentang mencari cinta sejati, sebuah sajak cinta bunga melati

kini, dalam lamunan terhenti, saat menanti kepulanganmu (kembali), aku melihat semuanya seperti telah berubah, kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana

namun tetap ada yang kutulis pada kertas putih ini, tulisan tentang kata-kata yang terlantar, sampai rindu mengalir kembali penuh getar debar, sampai pada akhirnya kau akan datang lagi, membuat hari ini indah, menjadikan cinta sebagai satu harga mati untuk kita, penuh mesra, sambil mendengarkan cerita tentang sebuah surat dari iblis, berdua, sampai saatnya tiba

sebuah epilog by Cha'unk El Fakir

30 November 2010

Senin, 29 November 2010

Malam Tersunyi

terkadang aku masih seperti bermimpi
mengapa sampai terdampar lagi ke larut malam ini
tidak, sebenarnya bukan terdampar
hanya begitulah aku menamakannya

bersama bayangmu
aku berjalan menyusuri lorong-lorong malam membentang
berharap akan bisa benar-benar menemukanmu
namun tetap saja yang kutemui pemandangan serupa
gelap malam lengkap dengan rintik-rintik hujan
yang hampir saja membuatku bosan

aku mungkin takkan bertahan lebih lama lagi
namun tak apa, aku bisa berdamai dengan keadaan
cukup dengan secangkir minuman kopi penghangat
lalu nyalakan ketenangan dengan batang-batang rokok
:damai

tapi bila nanti aku terlelap
aku ingin mendapatkanmu bersandar di dadaku
mesra berdua menatap rembulan
kala jeda hujan walau sejenak
saling menghangatkan
di balik kelam malam yang perlahan mulai terbenam

29 November 2010

Minggu, 28 November 2010

Puisi yang Tak Jadi

pada detik jarum jam yang melaju di atas angka-angka
telah beberapa kali aku mencoba menyusun kata
lagi-lagi, kuambil kata satu-satu yang terperangkap dalam hujan
namun telah beberapa kali aku salah temukan
hanya menguras jiwa
yang ingin terus mengirim puisi dalam terang bulan

sejenak kuhela nafas dalam-dalam
tanpa kata, aku mengingatimu beberapa waktu
kubuka kembali halaman-halaman buku
saat dapat kupastikan bahwa itu adalah engkau

namun sekali lagi aku mendesah pelan
hampir serah segala
tanpamu memang terasa lain
sementara aku tak suka lagi membangun mimpi
lantas kutinggalkan saja puisi ini
meski belum sempat jadi

28 November 2010

Hari Ini Indah



-sepucuk sajak sederhana untuk bunga melatiku


aku melangkah dengan kekuatan limpahanmu
dengan bermacam penasaran dalam saban perhatianmu
lusa, kemarin, dan mungkin esok pun tak ada lain
kebersamaan kita menjadi salah satu alasan
putih bungamu, selalu membuat diriku lebih terang dari biasanya
aku tahu ini terlalu singkat
bahkan sebelum aku tahu pasti ada apa di balik kelopak-kelopakmu
dan di antara sunyi hari-hariku
tiba-tiba kau merekah dengan senyum paling indah
menemaniku, seolah kemarin, lusa, dan esok kau takkan pernah ada
sungguh, indah nian dirimu hari ini
kini aku tahu kau jauh lebih sempurna dari yang pernah kubayangkan sebelumnya
kini aku percaya dengan kelembutan paling ramah
kau mengalirkan tetes demi tetes embun
meyakini bahwa harapan bisa dialirkan pada siapa pun
termasuk pada diriku
yang hingga kini belum jua bisa menjejaki langkahmu

tanpa hambat
hari ini rasanya lewat begitu cepat
memaksaku meninggalkan impi-impi yang kubuat sendiri
hari ini penuh senyum tawa
dan air mata yang diam-diam kulipat rapat di sudut hati
di sudut taman yang penuh dengan bunga melati
entah kau simpan seperti apa aku dalam benak jiwamu
aku tak terlalu peduli itu

ini hanya sajak sederhana yang mungkin belum pernah kau baca
aku tuliskan untuk mencoba menghibur perasaanku sendiri
aku penat, enggan lebih cepat meninggalkan harummu
menjauhimu, sedetik pun aku tak mau
aku selalu ingin kau tahu bagaimana dalam rinduku untuk dirimu
tapi aku tak bisa memaksamu untuk mau membacanya

aku akan tetap mencintaimu, meski tanpa cintamu

28 November 2010

Tentang Kata

menurutku
kata bisa jadi segalanya yang pernah menjadi:
bunga mawar ketika kebahagiaan datang tak terelakkan
air ketika dahaga menerjang di tengah sahara yang menjanjikan kematian
angin semilir yang senantiasa menyejukkan
senjata yang menuntut satu kematian
dan api yang siap membakar apa yang telah ditatah dan ditahtakannya

28 November 2010

Kamis, 25 November 2010

Sementara

sementara kita masih bisa
taburkan banyak kata-kata
jangan biarkan kertas-kertas ini tetap putih
tulislah sampai jiwa kita letih

sementara masih terbuka pintu hati
segala janji sebaiknya dipenuhi
dan semua harap asa dimaknai
agar tiada sisa urusan nanti

sementara saatnya belum tiba
selesaikan semua rencana
sambil tetap berbenah
menunggu panggilan-Nya

25 November 2010

Rabu, 24 November 2010

Datang Lagi

lagi
hujan turun mendayu
ditiup angin sayu
mencipta lagu
dalam rindu memburu

24 November 2010

Selasa, 23 November 2010

Damai



di kamar ini
semilir angin sejuk merasuk
mendampar sunyi menyusup
membuka tirai kedamaian rasa
mengarung kata setenang malam
membuai mimpi dalam puisi
dalam hening hati

di sepi kamar ini
aku terus lena menyusur kata
meski jiwa bergelut penuh dilema
kedamaian ini sungguh mendamaikan
dengan aroma khas segelas kopi hitam

dan dalam damainya malam ini
kuhembuskan nafas-nafas imaji
menghiba seluruh rasa
mesra semesta jiwa
bertebaran sinar-sinar cinta
berdentingan dawai-dawai asmara
menabur sentuh setia

23 November 2010

Ada yang Kutulis pada Kertas Putih Ini

ada yang kutulis pada kertas putih ini
di sini
dalam himpitan rindu tiada peri
tanpa angkuh diri
sejuk diselubung rimbunnya mimpi-mimpi
melati-melati memagari
aku tetap menulisi hati
dalam puisi

andai mampu aku ungkapkan rindu
diantara batas ruang dan waktu
tapi inilah aku
sepi tanpamu
sendiri
menanti

23 November 2010

Menanti Kepulanganmu (Kembali)


bunga
tengah malam telah lagi menyapa
aku masih tetap terjaga
belum jua memejam mata
tanpamu, tanpa sesiapa
hampa

bunga
aku harap kepulanganmu segera
rawat kembali semua luka dan air mata
di sini selalu ada ruang terbuka menganga
untukmu sepenuh rasa cinta
tanpa sisa

selepas itu, bunga
biarkan bahagiaku dengan semerbakmu bersukaria

23 November 2010

"...sepanjang menjalin kebersamaan denganmu, aku selalu mengungkapkan betapa ringkih diriku oleh lumatan rasa bernama rindu..."

Senin, 22 November 2010

Hampa

aku adalah seorang hampa
yang hidup dalam ruang kesesakpengapan
kepalaku terselubung banyak dilema
dibentuk tanpa rupa
dinaungi tanpa lentera
timpanglah kini kekuatan jiwa

aku memang hampa
tapi aku tak ingin menyelam kelam terlalu lama
aku ingin tetap lebur di dalam cahaya

22 November 2010

Minggu, 21 November 2010

Sajak Cinta Bunga Melati

aku tak lupa siapa pertama menoreh luka
membunuh rasa
dengan mainan kata-kata

aku pun tak lupa siapa pertama mengobat luka
menumbuh rasa
dengan kesejukan kata-kata

dan ternyata
dalam ruang hati penuh bunga melati
merekah indah
kuncup tersenyum mesra

dan ternyata
cinta masih senantiasa dijaganya

21 November 2010

Warna Kehidupan

kehidupan ini warnanya belum sirna
masih tergambar jelas penuh gema
memijak langkah mengikut irama

hidup terkadang pilihan menyulitkan
namun semuanya akan terus berjalan
kaki kiri melangkah diiringi langkah kaki kanan
dan akan terus menjelang
lagipun enggan menanggung beban
pastikan memungut banyak pengalaman

warna kehidupan ini belumlah sirna
melangkahlah
melangkahlah
lukis sebuah keindahan
masa depan

21 November 2010

Jumat, 19 November 2010

Lamunan Terhenti

ketika waktu serasa berhenti detak
dingin mempermainkan sayap-sayapku yang sepi

aku pun terhenti
hanya menunggui sunyi
memandang melati-melati putih menyeri
seraya merasakan kedinginan hari demi hari

19 November 2010

Entah

entah
dalam dekapan rasa
untuk kali ke berapa aku duduk di sini
entah
dalam dekapan rindu
berapa kali lagi aku akan tetap di sini
saat ini
dengan segala asa yang ada
aku masih duduk setia di sini
entah sampai kapan
mungkin
hanya mungkin
sampai aku tidak ada lagi di sini
di tempat ini

tapi entahlah...

19 November 2010

Kamis, 18 November 2010

Harga Mati

aku
telah lama mengenalmu
tetapi aku ingin terus mencintaimu
keinginan itu ibarat harga mati untukku
harga dimana aku harus siap dengan semua kelebihan dan kekuranganmu
aku lama mengenalmu tetapi aku belum mau melepas cintaku
ketidakmauan itu ibarat harga mati dimana aku belum siap memadamkan api cinta ini

18 November 2010

Rabu, 17 November 2010

Lagu Sepi

barangkali ini takdirku
bermalam dalam kehampaan
menyendiri dalam kesepian
menyusuri detik detik masa
sedang rembulan enggan jua menyinar

secangkir kopi dan sebatang rokok
justru seperti mengabadikan sunyi
tak menggunting dingin
mengepungku di puncak keperitan
tanpa getar

barangkali ini takdirku
dalam lengang yang kian mengerucut
malam terasa kian kelam
sedang mentari entah kapan mengirim nyala

inilah lagu sepi yang sempurna

17 November 2010

Senin, 15 November 2010

Kepada Malam

kepada malam
yang kini kembali kujelajah sampai hari dini
yang kembali masih penuh teka-teki
yang kembali menemu senja hari
sebelum jiwanya membelai alunan rindu di hati
menuju indah yang tak mati-mati

karena aku tak berharap untuk merasakan sebuah sepi
kuhadirkan melati
agar aku tak merasa sendiri
kuhadirkan ia dengan lebih lembut
disentuh dan dikecup angin paling sejuk
penuh dengan harapan yang belum jua bernama

karena aku tak berharap untuk merasakan sebuah sunyi
kepada malam kutitipkan melati
ditemani kidung-kidung merdu
menjanjikan
penuh kepastian

adalah harapanku
untuk menghadirkan melati
dan untuk menitipkannya di selimut malam
agar saat esok aku merindukan
aku temukan

15 November 2010

Sepantasnya Kita Bersyukur


saat kita menjalani hidup bersama keluarga dengan penuh senyum dan tawa
di sana masih banyak saudara kita yang menjalani hidup dengan derai air mata
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang memberikan kita kebahagiaan?
sudahkah kita bersujud memuji-Nya?

saat kita bisa menimba ilmu sekolah dan belajar dengan nyaman
di sana masih banyak saudara kita yang buta huruf tak tahu apa-apa
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang memberikan kita pengetahuan?
adakah kita pelajari ilmu untuk mengingati-Nya?

saat kita bisa makan sepuasnya dan memilih apapun makanan yang kita suka
di sana masih banyak saudara kita yang tidak bisa makan sampai kenyang dan harus makan seadanya
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah membuat kita kenyang?
sudahkah kita tunaikan sedekah yang dimintai-Nya?

saat anak-anak kita bisa bermain apapun yang mereka suka
di sana masih banyak anak-anak saudara kita yang tak bisa menikmati masa kecilnya
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah membuat anak kita bahagia?
adakah kita didik anak-anak kita untuk mengenali-Nya?

saat air yang berlimpah kita boleh minum sepuasnya bahkan bermain-main dengannya
di sana seteguk air adalah penyambung nyawa bagi saudara-saudara kita
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah member kita minum?
adakah kita gunakan lidah kita untuk senantiasa menyebut nama-Nya?

saat kita bisa tidur nyenyak dengan ranjang yang nyaman, bantal yang empuk, dan selimut yang hangat
di sana masih banyak saudara kita yang tidur beralaskan tikar dan tanah
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah memejamkan mata kita?
adakah kita gunakan mata kita untuk membaca kitab suci-Nya?

saat kita memiliki banyak pakaian yang indah untuk dipakai berganti-ganti
di sana masih banyak saudara-saudara kita yang telanjang
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah memberi kita pakaian?
adakah kita memakai pakaian takwa saat menghadap-Nya?

saat anak-anak kita tumbuh dengan makanan yang bergizi dan nutrisi yang mencukupi
di sana masih banyak anak-anak saudara kita yang kurus kering karena kurang vitamin
bukankah kita pantas bersyukur atas nikmat Allah yang telah memberi kita kesehatan?
adakah kita pergunakan kesehatan kita untuk banyak beribadah kepada-Nya?

subhanallah…
sudahkah kita bersyukur berucap alhamdulillah?...

15 November 2010

...semoga menjelang hari raya ini, kita sebagai sesama muslim dapat menjadikannya momentum untuk lebih mensyukuri nikmat yang tak terhingga yang telah Allah anugerahkan kepada kita, dan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, amin...

Minggu, 14 November 2010

Kembalikan Lagi Senyumku

sekian lama mendung masih di sini
belum permisi tinggalkan pengap di dada
kecewanya hatiku hilangkan relung hati
hampir saja kumati mati rasa padamu

kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
kurasa kini aku tertahan
menahan luka yang amat dalam

kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
semenjak hati dan jiwa luka
ku kehilangan senyumku

Melly Goeslaw

Download Melly Goeslaw - Kembalikan Lagi Senyumku (OST Heart 2 Heart).mp3

Sabtu, 13 November 2010

Semarang, 13 November 2010

tiada duga sebelumnya
yang awalnya entah kapan saling jumpa
terasa istimewa dua hari itu seminggu yang lalu
aku akan terus merindukan saat-saat begitu
hari biasa namun berkesan berharga
memang singkat tapi mengikat kenangan

dawai-dawai senja masih terngiang di telinga
masih tergetar di hatiku
walau semua terasa sesaat
sungguh aku menikmatinya

aku menerima semua yang hadir dan yang harus pergi
meskipun kesepian akhirnya datang
namun sungguh aku pun menikmatinya

rindu-rindu dan harapan ini tetap menyala
walau cinta sempat surut dan padam
namun aku masih memiliki hati untuk tumbuhkan kembali

lilin harapan kan selalu di sisi bersama sang waktu
dan aku senantiasa tersenyum
sambut pagi demi pagi
melebarkan sayap hinggapi senja

-Mahadewi Kecil


...terima kasih nota kecil istimewa untukku, semoga lilin-lilin harapan tetap menyala terang seterang niat yang tulus, aku merasa selalu bahagia dengan kedamaian ini...

13 November 2010

Jumat, 12 November 2010

Dawai-dawai Senja

-sepucuk nota kecil untuk mahadewi kecil

genap sepekan sudah aku tinggalkan keramahan kotamu
mungkin sama halnya dengan sepi perasaanmu sejak itu
tapi aku sangat berharap, kau tetap menikmati perjalananmu
memahami liku kehidupan ini
sepertiku, yang sempat tak dapat menikmati hari-hari sebiasanya

tak bisa kuungkap keterpesonaanku di kota yang mengesankan itu
semuanya masih terasa seperti mimpi
masih lekat terasa hingga kini
ia tak pergi seiring berlalunya pagi demi pagi
pun tak hilang

rasakanlah betapa bahagianya aku
bagiku, dua hari itu rasanya seperti sedang berada di sidney
atau mungkin di paris
kenangan yang tak jua kunjung menipis
dan mungkin pula tak akan pernah pudar

dari sini
aku ingin kau tetap nyalakan lilin harapanmu
karena aku yakin
lilin harapan itu yang akan kembali menghidupkan cinta yang sempat padam dan mati

tersenyumlah mahadewi kecilku
damailah selalu di sana

12 November 2010

Rabu, 10 November 2010

Surat dari Iblis

(surat ini akan membuat anda benar-benar berpikir)

aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai pekerjaan harianmu, kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu, bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan 'bismillah' sebelum memulai sarapanmu, pun tidak sempat mengerjakan shalat 'isya sebelum berangkat ke tempat tidurmu, kau benar-benar orang yang bersyukur, dan aku menyukainya...

aku tak dapat mengungkapkan betapa bahagianya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu, hai bodoh, sekarang kau adalah millikku, ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama, dan aku masih belum bisa benar-benar mencintaimu, malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah...

aku hanya memanfaatkanmu untuk membalas dendamku kepada Allah, Dia sudah mencampakkan diriku dari surga, dan aku akan tetap memperalatnmu sepanjang masa untuk membalaskannya...

kau lihat, Allah menyayangimu, dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu di hari nanti, tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka, sehingga kita bisa selalu bersama-sama, dan ini akan menyakiti hati-Nya...

aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada-Nya siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu untuk masa-masa yang kita jalani, kita akan nonton film bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangnya, bergosip, menghakimi orang, menghujam orang dari belakang, membangkang pada orang tua, tidak menghargai masjid, dan perilaku-perilaku buruk yang lain...

tentunya kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja, ayolah bodoh, kita terbakar bersama-sama, selamanya.

aku masih memiliki banyak rencana-rencana hangat untuk kita, ini hanya merupakan surat penghargaanku untukmu, aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mengijinkanku memanfaatkan hampir semua waktu-waktu dalam hidupmu...

kau memang sangat mudah dibodohi, aku akan menertawakanmu senang, saat kau tergoda berbuat dosa kau menghadiahkanku tawa, dosa-dosa sudah mulai mewarnai hidupmu, kau sudah dua puluh tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda, jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana cara berbuat dosa...

yang perlu kau lakukan sekarang adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, malas-malasan, dan hiduplah seegois mungkin, lakukan semua ini di depan anak-anak sampai mereka akan menirunya, begitulah anak-anak...

baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang, aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggodamu, jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu, dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sebentar...

mengingatkan orang bukanlah tabiatku, tapi di usiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh, jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu, hanya saja kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik di mata Allah, hahaha...

jika kau benar-benar menyayangiku juga, kau tak akan pernah menyebarkan surat ini kepada siapa pun...

10 November 2010

Jejak Langkah


telah lama,
biru hati lenyap di musim kembara
masih banyak langkah dan asa
dan berharap kembali penuh cinta
dulu aku buta, telanjang dan lebih hitam
dari warna-warna kehidupan yang paling kelam
satu, dua, dan lebih bahkan
tapi kini,
di sini, tempat di mana aku menemukan banyak mimpi
dengan kesendirian yang kurasa terlalu sunyi
lagi, dengan keharuman wangi bunga melati
kujanjikan untuk tetap tegar berdiri
dalam daur roda kehidupan ini

kupikir,
segalanya memang membutuhkan cinta
dan aku, telah meluruh di dalamnya

10 November 2010

Senin, 08 November 2010

Malam Perpisahan

kemudian adalah malam ini
meninggalkan secangkir kedamaian yang telah lama kukenali
kemudian malamku dihausi rindu
seolah jiwa berontak tak ingin berlalu
kemudian malamku menaburnya lagi dalam secangkir kopi
larut bersama manisnya hari demi hari
yang selalu ingin kureguk kunikmati

akan tetapi,
sajian indah ini sendirinya pergi
entah kapan lagi dapat kutemui

08 November 2010

Semarang Oh Semarang

semarang yang mulai kutinggalkan
menghujani sekian banyak pengalaman
mengguyur deras penuh kenang-kenangan
takkan begitu saja kubiarkan hilang

namun maafkan
jika kedatanganku kali ini
masih menyisakan awan-awan hitam

08 November 2010

Kamis, 04 November 2010

Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana


kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir

aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai

kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan

aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau serimpung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku

kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khutbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya

aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain

kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai

aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya

kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah

aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab

kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku

aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu

kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis

aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja

kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku

kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?

1987
Mustofa Bisri (Gus Mus)

Download Versi Audio

Rabu, 03 November 2010

Kerinduan

ia seperti angin
berhembus lembut kadang mengencang
menyelinap di antara sekat ruang
menghancurkan batu karang
meruntuhkan tembok rintang

ia seperti air
mengalir di antara ceruk dan lubuk
tenggelamkan segala yang di atas
apungkan segala yang di bawah
pun yang diam sekalipun terhalang

bisa jadi ia seperti api
membakar dan menghanguskan kesabaran

03 November 2010

Selasa, 02 November 2010

Tentang Mencari Cinta Sejati

jangan pernah mencari cinta sejati dengan mata kasatmu, namun carilah ia dengan mata hatimu, ia akan mendengar apa yang tak kita katakan, ia akan mengerti apa yang tak kita jelaskan, karena ia tak datang dari pikiran dan perkataan, melainkan dari hati

saat hatimu telah terisi nama seseorang, simpanlah ia baik-baik, jagalah namanya dengan penuh cinta dan kasih sayang yang ada pada dirimu, jangan biarkan ia menghilang dari hatimu

02 November 2010

Senin, 01 November 2010

November Bersemi

november kembali bersemi
merebak di awal hari
berhias embun pagi
dalam kilau mentari
memutih bunga-bunga melati
melukisi permukaan dinding-dinding hati
merambah dedaun cinta yang suci
tersenyum penuh mesra berkali-kali
berujud indah di sudut-sudut bumi
melahirkan rindu, harapan, dan mimpi
menebus sekian rupa waktu-waktu sunyi
yang tak mati-mati

november bersemi
menyerah nafas hidup sekuat diri
walau sendiri

01 November 2010

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter