Selasa, 31 Agustus 2004

Bisikkan Padanya

Tuhan...
bila cinta itu anugerah
ijinkan aku turut luruh di dalamnya
bila semua atas kehendak-Mu
hadirkan sosok dia seutuhnya

Tuhan...
tolong bisikkan padanya
tentang bening cintaku ini
yang tak pernah kenal lelah
menanti tanpa batas

31 Agustus 2004

Jumat, 20 Agustus 2004

Untuk Dinda

akhirnya singgah jua aku di hatimu
yang kebekuannya telah menggenangi jejak air matamu
dan memenjarakanku di mega-mega sunyi
kuingat...,
suatu hari dinda pernah berkata
pada langit-langit semesta hatiku
bahwa cinta kita tinggalah cerita
penuh luka di reranting jiwa

20 Agustus 2004

Untuk Perempuan Bunga

cinta....
kutaburkan seluruh benihnya
di tubuh perempuan tujuh belas tahun itu
kusentuh hatinya
dengan kibasan kata-kata
sebagai mahar untuk meminangnya
kujanjikan kehidupan yang layak
untuk dia dan calon bayinya
kelak

cinta...
kembali terbayang di mataku
episode kehidupan yang telah begitu indah
menghiasinya

20 Agustus 2004

Kamis, 19 Agustus 2004

Rose in Seventeen

seiring dengan melajunya detik-detik waktu
hari demi hari bergulis dengan pasti
tak terasa bulan pun berganti tahun
dari agustus lalu hingga agustus kini

mungkin inilah saat bahagia buatmu
di mana usia telah mendewesakanmu
bersama ini kuucapkan buat dirimu
selamat ulang tahun bunga
semoga panjang umur selalu
dan tercapai segenap cita dan cintamu

19 Agustus 2004

"Aku kan selalu mengingat pandangan pertamaku terhadapmu, dan mencoba untuk mengambil kembali saat-saat paling berkesan itu, sebuah kenangan yang aku rasa telah mengubah perasaanku yang terdalam, dan membuatku begitu bahagia di luar getirnya misteri-misteri itu." (Kahlil Gibran)

Rabu, 18 Agustus 2004

Aku Bukanlah Gibran

aku bukanlah gibran
yang senantiasa membawamu terhanyut
terbuai mimpi dan teka teki
tapi aku punya puisi
yang kan selalu mengalir untukmu
bukan catatan harian
yang terpenggal-penggal

18 Agustus 2004

Kamis, 12 Agustus 2004

Puisi Untukmu

selalu aku titipkan
sebaris kata rindu pada hujan
agar alirnya yang riuh
menyiram kemarau hatimu
teduh

12 Agustus 2004

Jumat, 06 Agustus 2004

Hingga Fajar Pun Luruh

senja menatap tajam
saat-saat menangkap butiran isyaratmu
kubiarkan tanganmu mekar
merengkuhku erat
takkan kubiarkan ada celah disini
hingga fajar pun luruh
menurunkan mimpi yang mengapung

06 Agustus 2004

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter