Jumat, 31 Desember 2010

Sabda Sepotong Jiwa


kala aku merasa telah separuh berhasil melewati masa-masa kritis hidupku, terbersit niat untuk menutup tahun dengan menulis sebuah tulisan pendek, tanpa ragu lagi, aku mencoba mewujudkannya melalui Sabda Sepotong Jiwa, namun sepertinya, ini hanya catatan tanpa makna, hanya secuil kisah yang merujuk pada tulisan-tulisan yang pernah kusimpan di sini, dengan sedikit dihiasi puisi-puisi kenangan sepanjang bergulirnya tahun ini

bersamaan dengan berjalannya waktu, semuanya akan menjadi pengalaman yang mengesankan, mengajariku akan arti hidup yang sesungguhnya, mengalir apa adanya, berdamai dengan keadaan, mantapkan hati dengan pasti, menuju tahun baru dengan jutaan mimpi, meski di sisi lain, jutaan hampa bermain-main dalam benak jiwa ini

JANUARI

entah untuk kali ke berapa, tahun akan kembali berganti, 2010 telah akan menggugurkan daun-daunnya, banyak jejak kupijak, langkah demi langkah menuntun hingga menemui ujungnya, bahkan kurasa, semuanya berjalan dengan penuh tergesa-gesa, banyak warna terlukis, banyak kisah yang tumpah menghias sepanjang tahun ini, suka dan duka, menggenang hiruk pikuk perasaan, namun sayang, aku telah banyak kehilangan puisi-puisiku di awal tahun, tampaknya terlalu sulit bagiku untuk dapat menemukannya kembali, hanya saja kuberharap selalu, semuanya tetap abadi menghias indah kehidupan ini


FEBRUARI

aku adalah aku, ego yang tak akan mampu kubahasakan sebagai sesuatu, yang pada titik lain tak akan ada yang dapat memberi nilai yang sesungguhnya atas sesuatu yang telah terjadi padaku, pun yang akan terjadi nanti

tapi rupanya penderitaanku baru dimulai di bulan ini, bulan yang selama ini selalu kuanggap sebagai bulan paling manis, dan itu terjadi tanpa pernah aku sadari sebelumnya, mungkin selang tiga puluh menit saja, aku harus memaksa diriku sendiri untuk mampu berucap selamat jalan, aku memang terlambat membaca, namun setelah kutahu kau tak harapkan aku lagi, kusadari kau telah benar-benar pergi

MARET

beruntung setelah kejadian itu, aku menemukan sahabat impianku, yang kubayangkan kehadirannya sebagai sebuah keajaiban bagiku, aku menangis di ujung pertemuan, dan karenanya aku makin sering berbicara dengan hatiku sendiri, memohon bahwa aku hanya ingin satu hari lagi denganmu


kalau saja aku masih bisa bersamamu, sekedar untuk melihat senyum indahmu, namun sepertinya semua telah tak berharga sama sekali, aku hanya ingin sedikit bercerita tentang kita, karena kurasa itu bisa benar-benar melekat dalam kenanganku, aku dan tiga sahabatku

APRIL

menyambut april, aku mencoba membangun sebuah harapan, di sinilah pertama kali aku menyimpan tulisan-tulisan dan puisi-puisi kenanganku di blog, biasa-biasa saja, hanya bermula karena aku tak ingin kehilangan puisi-puisiku lebih banyak lagi, kebetulan aku sedang tidak ingin bercinta lagi

putih hitam gambaran lalu kujadikan pengalaman, biarkanlah ia berlalu, berpalinglah..., dengan menautkan puisi-puisiku di sini, aku seperti dituntun untuk menemukan setitik harap di jalan gelap, sebelumnya aku tak tahu ke mana mesti melangkah, namun di ujung perjalanan, tekadku, teruslah berpuisi, dan tersenyumlah...


MEI

setelah detik yang harus kusudahi terlewati, sebuah harapan tumbuh, aku pergi meninggalkan kampang halaman, sebelum bunga-bunga berguguran, perjalanan ini memang tak pernah menjadi sempurna, namun inilah yang semestinya kulakukan, andai pintaku tak berlebihan, kumohon terimalah seikat kata maafku, untuk terus kulanjutkan merajut mimpi-mimpi

kelak,
bila pelayaranku tiba, pintaku, biarkan sajak-sajakku yang bicara, bicara tentang sebilah hati, juga tentang sebuah kerinduan, karena seharusnya aku tak merasakan kehilangan, meskipun dingin dalam kisah, namun kemudian aku terlalu cepat terjatuh dalam cinta, dari rindu yang terbaring di ranjang tidurku

dan untuk perempuan samar, tetaplah menjadi cahayaku, sedang senyummu di pelupuk mataku menjadi cahayamu, amor vincit omnia

JUNI

resah dan gelisah, setengah jalanku di luar kota seperti tak menemui kepastian, padahal semuanya telah aku lakukan, tapi mungkin terlalu terburu-buru aku menginginkan seorang gadis, saat mengeja rindu di jelang fajar, rindu tanpa nama, dalam puisi sepi yang hampir mati di awal hari, lantas kutulis sajak sebongkah rindu, dari hembusan rindu di keheningan malam, sepucuk rinduku di sepanjang jalanku...

JULI

seberapa lama lagi aku menjemput mimpi, semuanya seperti tiada guna lagi, jiwa meragu, hati diguncang bimbang, setelah kutemukan rindu kembali, rindu di celah waktu, rindu yang pernah menjadi kasidah di padang tandus, rindu yang belum jua habis

mahadewi,
kurenung dalam hening, masihkah kau rasakan rinduku memanggil-manggil namamu, sedang aku, di tempat yang lain, selalu, bayang wajahmu di pelupuk mataku, aku rindu...

AGUSTUS

buat melati,
bunga terindah yang pernah menghiasi hampir separuh usiaku, aku ingin menulis rindu yang lebih indah untukmu, sebagai kasidah rindu, karena aku butuh hangatmu malam ini, aku ingin menciummu bunga...

jasmine oh jasmine, dalam meniti hari, kusempatkan diri untuk terus menulisi sajak sajak kenangan, untuk kujadikan lagu di sudut kamar, menemaniku di hening malam, karena itu aku terus saja berpuisi...


SEPTEMBER

september mengalir, awalnya mungkin pertanda satu tangga pendewasaan, bukankah
telah kutemukan diriku kembali, aku dalam kata-kata, dan sesaat lagi, sebelum malam terakhir, akan kunyatakan sabda jiwaku yang terlahir dari hati, bahwa aku takkan pernah menyerah, dengan mimpi yang mungkin bisa dikatakan jauh, terlalu jauh bahkan

aku sedikit tahu, bila kekalahan adalah awal yang mutlak, maka keberhasilan harus menjadi akhir yang mutlak pula, katakan padaku siapa yang meragukan itu

OKTOBER

di sinilah aku semakin tegar berdiri, semua yang tampak tak bermakna dalam kisah yang terbaca, kubuang jauh-jauh, tentu saja tanpa sisa, sebab aku tak ingin cinta tersia kembali, namun sebaliknya, kuingin cinta tak sebatas kata

kau,
menghias oktober ini menjadi oktober terindahku, setia temani hari demi hari, bersama memandang hujan dalam kerinduan, kala hujan di sela senja, dan kala tiba malam, kita telah berada dalam pelukan melati

NOVEMBER

selepas oktober pergi, november bersemi, ia datang lagi, sementara aku telah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan kata-kata, kepada malam, saat malam tersunyi, sebuah lamunan terhenti, aku selalu menyanyikan lagu sepi sebagai warna kehidupan malam-malamku, barangkali sebuah sajak cinta bunga melati, atau mungkin sebuah epilog kecil dari puisi yang tak jadi, tapi entah

terus terang, kini jiwaku begitu damai, dari jejak langkah kerinduan dawai-dawai senja...

DESEMBER

tak terasa langkah kita telah menjejak masa lalu, saat desember melaju, tak ada kalut walau sejenak dalam hening, telah aku sadari pada setiap detik yang berlalu, pasti akan selalu ada yang datang dan menghilang dalam catatan malam, yang bisa menjadi sebuah tangisan pagi, atau sebuah elegi

bunga,
maaf bila harus melupakanmu, suatu saat nanti, aku pasti kembali...

31 Desember 2010

lambaian tangan temani pijak langkah kaki
peluk erat jiwa mendekap segenap asa
tahun yang lalu adalah kenangan
tahun yang baru adalah harapan


(Cha'unk El Fakir)

Kamis, 30 Desember 2010

Menatap Tahun Baru

kembara demi kembara
mengantar langkah kaki pada ujung perjalanan
jauh, tanpa pernah kita duga
ada yang menemui indah
begitu pun sebaliknya
mereka menua bersama hembusan-hembusan nafas

lalu perjalanan adalah waktu
dan kata-kata, adalah pencatat setiap sejarah
yang seringkali begitu saja ditemui

lantas kita untai catatan-catatan itu
dengan putaran waktu yang tak berujung
dari tahun yang sebentar lagi berganti
berharap, semua titik indah di tahun muka
menari dalam hari demi hari
menjiwa bersama senja demi senja

dan jika harus mengulang tahun kembali
belajar dari jalan yang pernah dilalui
semoga banyak harapan bertabur di tempat tidur

30 Desember 2010

Selasa, 28 Desember 2010

Cahaya Malam

musim semi terasa indah
kala hatimu berkata
alunan jiwa

sejuk hati ini mendengarnya
sungguh termangu aku akan ketulusan hatimu
hingga merasuk ke dalam sukma

28 Desember 2010

Sabtu, 25 Desember 2010

Dalam Dilema

ada yang mendekap jiwaku dengan lembut
membelai dan menciumnya dengan hangat
penuh kasih sayang

haruskah kembali meleleh jiwaku ini?
atau kutolak seusai semua ini terjadi?

ah,
jiwaku berbelah dua
dan keduanya dalam dilema

25 Desember 2010

Hening

dari kejauhan
ada semacam hamparan bayang
tak henti-henti menggelombang
bertebar di dan ke segala mana mata memandang
menghela nafas panjang
menanti fajar mengundang

di sini
dalam semilir angin malam
yang selalu berselimut dingin tak berbilang
aku kehilangan perhentian
terpedaya teka-teki silang
yang tanpa kotak isian

aku
datang dan menghilang
di sela bimbang

25 Desember 2010

Kamis, 23 Desember 2010

Sejenak

mungkin,
sejenak pikiranku berubah menjadi bumi tercurahi hujan
saat mengenalmu, separuh rahasia diri memecah
ada kepingan-kepingan kebaikan yang terbaca
sinar wajahmu telah menuntunku ke sana
kala luka masih saja mendera jiwa

sambil menggerakkan hati
menyalakan kata dalam kertas-kertas hampa
merindukanmu dalam untaian-untaian asa
berdua melayar ke tepian samudera
melintas malam dihias binar-binar cahaya

23 Desember 2010

Rabu, 22 Desember 2010

Ibu

(sebuah persembahan untuk hari ibu)

ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia
dan ibuku merupakan sebutan terindah
kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa
ibu adalah segalanya, ibu adalah penegas kita di kala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista
ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi
siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya

alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu
matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya
matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian
bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan, bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya
pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian

ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud, penuh cinta dan kedamaian

-Kahlil Gibran

Selasa, 21 Desember 2010

Datang dan Menghilang

dulu kau datang
aku menyambutmu riang
lama kita bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau kehilangan

tak lama aku datang
kau menyambutku riang
sempat kita bersenang-senang
sampai kau menghilang
dan aku kehilangan

kemudian kau kembali datang
aku menyambutmu riang
tapi kita tak lagi bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau pun ikut menghilang

21 Desember 2010

Suatu Masa

bagaimana kan kumula
tiadakah kata-kata yang indah untuk diabadikan
tiap wajah berkisah tiap madah bererti
manakah ilhamku

cahaya di matamu senyum di bibirmu
mengukir seribu tanda pertanyaan
mungkinkah kau jua dalam kerinduan
di saat begini aku merindukan

berhelai-helai surat terbiar di depanku
tak dapat aku utuskan
kuramas semua dan kubuangkan jauh
dari pandangan

lalu aku kesal kukumpul semula
tak dapat kunyatakan apa yang kurasa
jika engkau tahu di dalam hatiku
mungkinkah kau sahut jeritan batinku

dengarkanlah panggilanku
dengarkanlah lagu untukmu
angin lalu kau sampaikan
rasa rindu yang membara kepadanya

warna-warna cintaku kian pudar bersama
malam yang gelap gelita
apakah kau rasakan apa yang aku rasa
atau kau tak endah

tapi kupercaya semua telah tertulis
dan niat suciku takkan disiakan
dan di suatu masa di hari yang indah
kuhulur tanganku lalu kau terima

-Amy Search


Download Amy Search - Suatu Masa.Mp3

Senin, 20 Desember 2010

Lagu Pagi yang Indah


ini sebuah lagu pagi yang indah
lembut menelusup sanubari perlahan-lahan
merambah, menjalari alam kesadaranku
simfoni merdu wajahmu
bagai embun menyejukkan kalbu
aku terlena, mabuk, melayang-layang
bagai berenang di tasik jernih

lagu ini adalah mimpi terindah
aku telah benar-benar menemukanmu
seperti aku menemukan harapan seumur hidup
aku ingin melupakan masa lalu suramku
sambil menghidupkan asa-asaku yang baru
memberikannya nyawa
dengan penuh rasa percaya
demi satu cinta yang mempesona jiwa

aku senang, lagu ini memecah kebekuan
aku telah benar-benar menemukanmu kembali
juga menemukan diriku sendiri

cinta, sebentar lagi aku akan lagi bermimpi
dan kehidupan ini, tak lain adalah impian yang membahagiakan

20 Desember 2010

Minggu, 19 Desember 2010

Menjejak Masa Lalu

sejenak terdengar syahdu
kenangan masa lalu
merambati ulu kalbu
dalam senyap pilu

sejenak kurenungkan
repih-repih puing kisah usang
melekati jiwa
dalam langkah hampa

kadang ia memacu detak jantung
semakin laju tak menentu
kadang pun mengelus debar dada
mempesona
namun kadang semuanya membebaniku
tuk menjejak maju

pikirku,
inikah hitam putih asmara
menghias langkah-langkah
yang tak pernah terbaca
dan tak bisa dimengerti
barangkali yang mesti disyukuri
bahwa semua yang bernama suka dan duka
dalam nafas-nafas hidupku ini
pernah kurasa dan kulewati

19 Desember 2010

Sabtu, 18 Desember 2010

Bismillah

بسم الله الرحمن الرحيم

binar-binar mata, senyum ceria, hati yang gembira, sepulang dari Jakarta awal pekan kemarin, kini tibalah saatnya beristirahat, melepas segala rasa penat, menyambut liburan akhir tahun dengan hangat, sebuah perjalanan yang kuharap tiada lagi beban melekat

inilah saat-saat yang kubayangkan dapat mengubah hari-hari yang membumbung bermacam-macam aktivitas, terlena, hanyut dalam kesibukan demi kesibukan, menjadi hari-hari yang tenang, berharap segala halang menghilang, membuatku dapat kembali menata langkah-langkah kehidupan, demi menyambut masa depan yang lebih bermakna

pagi,
kutahu hari esok kau akan lagi datang, kumohon, bukalah mataku lebih awal, biarkan aku menikmatimu penuh gairah, pasti akan selalu ada secangkir kopi hitam, mesra mencipta harapan-harapan yang berharga, membawa mimpi-mimpi jiwa yang selama ini kurasa sia-sia

pagi,
selepas bangun tidur esok, bukakan mataku untuk melihat hal-hal yang lebih istimewa, sungguh, langkahku akan sangat ditentukan olehmu, jangan biarkan segala asa yang ada tertunda, aku tak mau hari-hariku kembali berujung sia-sia

entah, aku masih tak tahu apa yang harus aku buat untuk halaman-halaman liburanku ini, tak ada pertimbangan berarti sama sekali, hanya saja, semuanya akan dengan mantap kuawali bismillah

18 Desember 2010

Kamis, 16 Desember 2010

Nightscape

kelak,
sesuatu yang barangkali akan menjadi satu-satunya sejarah
yang tumpah dalam catatan lembaran-lembaran sajak
:adalah cinta dengan sepasang sayapnya yang indah

16 Desember 2010

Rabu, 15 Desember 2010

Catatan Malam

hidup berlalu tanpa terasa begitu laju
malam-malam menyentuh penuh dengan kenangan lapuk
sekelebat harapan, hanya singgah sejenak kemudian kembali beranjak
sepertinya tak ada lagi yang bisa diharapkan
mungkin pun yang bisa dibanggakan
membuka mata ini layaknya menatap dunia suram
entah isyarat apa saat langit memaparkan mendung kelam
terlalu naïf bila kata-kata yang mesti menceritakan
akan lebih baik tak kupedulikan saja sama sekali
toh semuanya juga akan mati
menemu hidup yang lebih abadi

15 Desember 2010

Selasa, 14 Desember 2010

Aku Pasti Kembali

kusisir malam dalam kesendirian
di kehampaan kelam kurentangkan kedua tangan
mencoba rebah di peraduan sunyi
menatapi langit-langit kamarku
samar kupandang bayang seraut wajah
yang dulu pernah begitu indah warnai hari-hariku
bersama kisah cinta yang merekah

bunga...
berjuta asa kudekap bersama tulus doa-doaku
semoga sepimu mencipta kebahagiaan yang abadi
malam ini aku sangat merindukanmu
rindu yang membuat jiwaku tak mudah untuk berdiri
kuingin menemuimu meski hanya sebatas mimpi
meski yang kutemui hanya keindahan yang luruh mati
dalam serpihan puing-puing takdir
yang tak pernah bisa kuhindari

saat ini pun sama
aku tak tahu bahagiakah aku dengan keharumanmu
nyatanya bagiku semua tampak kelu dan membeku
sendiri dalam lara nan pilu
sungguh aku tak ingin lagi tautkan hati ini
di persinggahan mana pun aku tak ingin
karena di sini, coretan tentangmu masih setia hiasi lembar-lembar puisiku

biarlah,
biar sementara ini kujalani hidup sendiri
menepi di relung mimpi-mimpi tanpa tepi
karena aku tahu bias cinta ini masih menyala untukmu
meski engkau telah pergi berlalu

14 Desember 2010

Minggu, 12 Desember 2010

Sajak Melukis Malam


adakalanya malam sekedar gelap berwujud kelam
seperti sajak yang sunyi karena tak bermakna lagi
kata-kata kaku dan huruf-huruf terbujur layu
kemudian mati menyeret raga tiada jeda

secangkir kopi panas menguap penuh rindu
seperti bibirmu melumat iris senyum di ujung bibirku
begitu sejenak ciuman menjadi kenangan
rasaku ingin terus melayang, mengulang
mencipta album-album kenangan

semoga saja malam memeluk dan merasakan
gemuruh sajak yang menggema dalam riuh debaran dada
seperti bunga-bunga melati menebar wangi
kelam malam menjelma taman bertabur cahaya

adakalanya memang begitu
malam harus kita lukis dengan ciuman panjang
dengan getar cinta yang membakar gelora
menghias cahaya agar tak mati warnanya
seperti getaran cinta dalam sebuah sajak
penuh makna

12 Desember 2010

Jumat, 10 Desember 2010

Hari ke Sepuluh

rasanya baru sebulan kutinggal engkau dalam kenangan
melambaikan segantang harapan
menapaki gerimis demi gerimis yang belum jua habis
mengukir rasa yang berkelana dalam dada
dalam bentangan semesta
walau gairah hampir tiada

kini
kuharap ada sesuatu melengkapi mimpiku malam tadi
yang menyetubuhiku dalam lamunan tak terhenti
setidaknya bila masa berganti nanti
jiwaku leluasa menyandingi jiwamu lagi

10 Desember 2010

Kamis, 09 Desember 2010

Tangisan Pagi

pagi seperti malang
yang selalu mengambang
melambai tertiup awan
entah arah entah tujuan

langit telah menderap tangis sepagi ini
ia seperti selalu menyanyikan duka
selalu menyanyikan rindu penuh dendam

pagiku boleh basah
pagiku boleh tumpah
tapi aku, tetap memeluk luas harapan
yang terhimpit rintik-rintik hujan
memandang arah memandang tujuan

09 Desember 2010

Rabu, 08 Desember 2010

Hujan Desember

aku menyusun desember ini melalui kata-kata hujan
sambil jalan-jalan menikmati bunga-bunga di taman
menikmati harapan yang mulai terbentuk dalam kegelapan
tenang dan damai dalam kepingan asa yang menyentuh pikiran
membentuk tulisan putih dan tanpa keraguan

serpih lembut gerimis terasa seperti tetesan air jatuh melayang di wajahku
semuanya terasa bersih dan segar saat aku berjalan melewati taman ini
bunga-bunga terselimut kesejukan sesejuk embun pagi
kemudian sejenak tersenyum menebarkan cahaya hati

satu-satunya suara yang bisa kudengar dari tetesan-tetesan hujan
adalah gumpalan awan dengan sedikit angin kerinduan
tapi hanya sesaat kemudian melenyap
jiwa meluap dengan perasaan lelap
menyejukkan, mendamaikan perasaan

aku menyusun desember ini melalui kata-kata hujan
sebab aku tahu ini adalah cara terindah untuk menutup tahunku
berharap selalu mendamaikan hatiku
juga karena aku tahu bahwa semua ini akan segera berakhir
dan selepas itu akan bermula kembali

08 Desember 2010

Selasa, 07 Desember 2010

Rindu Jauh di Lubuk Hati

kalau malam sudah dingin begini
masih kau dengarkah gema-gema rinduku?

sungguh,
malam ini telah menggumpalkan banyak harapan
dengan janji-janji yang belum sempat terlunaskan
sudah lama rindu ingin berkabar kepadamu
tentang hari-hari yang panjang
penuh dengan rasa gelisah dan kenangan

masihkah kau anggap aku membual?

kalau begitu kita tinggal menunggu waktu saja
aku akan sejenak memejamkan mata
mencoba pasrah dengan segala yang ada
bila memang itu bisa menebus kesalahan hidup

namun sekali lagi kuingatkan
jangan biarkan rindu ini terlantarkan

07 Desember 2010

Senin, 06 Desember 2010

Kalut


kucoba menikmati senja yang basah
tak ada banyak sesuatu yang berubah
langit memerah
dan aku, tetap memintal sepi nan gelisah

sebentar lagi gelap akan menebas cahaya
tak ada banyak hal yang tak sama
hujan bercerita tentang cinta
dan aku, tetap redup dalam senja yang merona

telah lama aku menantikanmu, bunga
namun tiba-tiba kau menjelma kabut
bilamana kau akan kembali mengisi jiwa
aku kalut

06 Desember 2010

Minggu, 05 Desember 2010

Tabir Cinta Luka

aku yang lena tak terjaga
didodoikan lagu cinta
bertilamkan sutera putih
berselimut dingin salju

kehangatan cinta darimu
mentari pun tunduk malu
terbang mencari reranting
merpati bersaing

sayang, bisakah kau dengar
bisik hati insan dalam ketandusan
sayang, ku hampir kecundang
sebelum kau datang
beriku penawar

setitis kasihmu jatuh ke kolam hatiku
dan menjadi madu

andai dapat kuulangi cerita
kisah asmara rumie dan julienya
tanda cintaku tiada berbelah
berbelah dua

engkau satu diantara seribu
engkau satu terkunci dihatiku
kusisip cinta di tabir luka
luka yang tersisa

Sejati

Download Sejati - Tabir Cinta Luka.Mp3

Sabtu, 04 Desember 2010

Maaf Bila Harus Melupakanmu

kala hati menginginkan dirimu kembali
kala diri membutuhkan hadirmu lagi
namun daya tangan ini tak mampu menggapaimu
entah apa yang akan terjadi padaku nanti

cinta ini seperti kembali mengetuk pintu hati
ia datang tanpa pernah aku sadari
rasaku gelisah saat bayangmu membuai mimpi-mimpi
entah apa yang akan terjadi padaku nanti

kadang dengan saat yang tiba-tiba
aku memaksa diri untuk tak lagi membutuhkanmu
memaksa hati ini untuk tak lagi ingin bertemu denganmu
aku harus bisa untuk tak merasakan getaran cinta yang dulu pernah ada
sehingga kini
namun kadang dengan ketiba-tibaan yang lain
aku tak pernah mau melepaskanmu

kini aku harus mengerti
kita memang tak akan mudah untuk mengulanginya kembali
untuk sepi hari-hariku
aku harus bisa untuk tak lagi mengenalmu
aku tahu kini kau bukan yang dulu
dan aku pun tak sebodoh yang ada di pikiranmu
aku hanya yakini hati ini
suatu hari akan temukan yang lebih dari dirimu

maafkan aku

04 Desember 2010

Jumat, 03 Desember 2010

Langkah Kita

kemudian kita pernah seiringan
merajut malam di ujung senja
menjemput rembulan di puncak cakrawala
namun langkah kita terhalang rentang
yang jauh kala bulan jalan separuh
meregang kembali rasa yang mulai tumbuh
sebab kita tak pernah mengerti
bahwa pagi dan mentari akan tetap saling mengisi
dan saling melengkapi

sedang kesetiaan
hanyalah batas antara mimpi dan kenyataan

03 Desember 2010

Rabu, 01 Desember 2010

Desember Melaju


desember melaju
membersit secercah harapan sedalam kalbu
lahirkan impian yang pernah meleleh dilalap waktu
membuka semangat baru hidupku
meski hanya secuil butiran pasir
aku yang semula mati tanpa daya
kini berdiri tegak kembali
perlahan hampiri mimpi-mimpi
setegar karang dihantam ombak ribuan kali

adakah ini anugerah-Mu?
(semoga saja.....)

desember melaju tanpa ragu
semoga selalu ada indah di penghujung tahun
aku hanya berpasrah
haturkan sembah sujud hatiku setulusnya
harapku, pintaku, hasratku
kuluapkan segala ke pangkuan-Mu
penuh seluruh memohon ampun-Mu
karena aku tak mau merasa kehilangan lagi

desember melaju
hidupkan semangat baru

01 Desember 2010

Selasa, 30 November 2010

Sebuah Epilog

apa yang istimewa dari rindu yang mengalir memenuh seisi jiwa?
entah, barangkali sebuah jejak langkah yang mengukir hari demi hari, yang terus saja menghias warna kehidupan ini

kepada malam yang sayup-sayup merdu begini, sepantasnya kita bersyukur, dapat kembali memetik dawai-dawai senja, satu kisah klasik yang pernah kubawa dari semarang, 13 november 2010 silam

semarang oh semarang.....
kotamu kembalikan lagi senyumku, keramahanmu mengisi damai jiwa, november bersemi tiada tara, mencipta kerinduan saat hampa mulai bertahta pada malam perpisahan, sementara hingga aku menemu kembali malam tersunyi, malam yang penuh dengan lagu-lagu sepi, saat aku mencoba melanjutkan kembali sebuah puisi yang tak jadi, tentang mencari cinta sejati, sebuah sajak cinta bunga melati

kini, dalam lamunan terhenti, saat menanti kepulanganmu (kembali), aku melihat semuanya seperti telah berubah, kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana

namun tetap ada yang kutulis pada kertas putih ini, tulisan tentang kata-kata yang terlantar, sampai rindu mengalir kembali penuh getar debar, sampai pada akhirnya kau akan datang lagi, membuat hari ini indah, menjadikan cinta sebagai satu harga mati untuk kita, penuh mesra, sambil mendengarkan cerita tentang sebuah surat dari iblis, berdua, sampai saatnya tiba

sebuah epilog by Cha'unk El Fakir

30 November 2010

Senin, 29 November 2010

Malam Tersunyi

terkadang aku masih seperti bermimpi
mengapa sampai terdampar lagi ke larut malam ini
tidak, sebenarnya bukan terdampar
hanya begitulah aku menamakannya

bersama bayangmu
aku berjalan menyusuri lorong-lorong malam membentang
berharap akan bisa benar-benar menemukanmu
namun tetap saja yang kutemui pemandangan serupa
gelap malam lengkap dengan rintik-rintik hujan
yang hampir saja membuatku bosan

aku mungkin takkan bertahan lebih lama lagi
namun tak apa, aku bisa berdamai dengan keadaan
cukup dengan secangkir minuman kopi penghangat
lalu nyalakan ketenangan dengan batang-batang rokok
:damai

tapi bila nanti aku terlelap
aku ingin mendapatkanmu bersandar di dadaku
mesra berdua menatap rembulan
kala jeda hujan walau sejenak
saling menghangatkan
di balik kelam malam yang perlahan mulai terbenam

29 November 2010

Minggu, 28 November 2010

Puisi yang Tak Jadi

pada detik jarum jam yang melaju di atas angka-angka
telah beberapa kali aku mencoba menyusun kata
lagi-lagi, kuambil kata satu-satu yang terperangkap dalam hujan
namun telah beberapa kali aku salah temukan
hanya menguras jiwa
yang ingin terus mengirim puisi dalam terang bulan

sejenak kuhela nafas dalam-dalam
tanpa kata, aku mengingatimu beberapa waktu
kubuka kembali halaman-halaman buku
saat dapat kupastikan bahwa itu adalah engkau

namun sekali lagi aku mendesah pelan
hampir serah segala
tanpamu memang terasa lain
sementara aku tak suka lagi membangun mimpi
lantas kutinggalkan saja puisi ini
meski belum sempat jadi

28 November 2010

Hari Ini Indah



-sepucuk sajak sederhana untuk bunga melatiku


aku melangkah dengan kekuatan limpahanmu
dengan bermacam penasaran dalam saban perhatianmu
lusa, kemarin, dan mungkin esok pun tak ada lain
kebersamaan kita menjadi salah satu alasan
putih bungamu, selalu membuat diriku lebih terang dari biasanya
aku tahu ini terlalu singkat
bahkan sebelum aku tahu pasti ada apa di balik kelopak-kelopakmu
dan di antara sunyi hari-hariku
tiba-tiba kau merekah dengan senyum paling indah
menemaniku, seolah kemarin, lusa, dan esok kau takkan pernah ada
sungguh, indah nian dirimu hari ini
kini aku tahu kau jauh lebih sempurna dari yang pernah kubayangkan sebelumnya
kini aku percaya dengan kelembutan paling ramah
kau mengalirkan tetes demi tetes embun
meyakini bahwa harapan bisa dialirkan pada siapa pun
termasuk pada diriku
yang hingga kini belum jua bisa menjejaki langkahmu

tanpa hambat
hari ini rasanya lewat begitu cepat
memaksaku meninggalkan impi-impi yang kubuat sendiri
hari ini penuh senyum tawa
dan air mata yang diam-diam kulipat rapat di sudut hati
di sudut taman yang penuh dengan bunga melati
entah kau simpan seperti apa aku dalam benak jiwamu
aku tak terlalu peduli itu

ini hanya sajak sederhana yang mungkin belum pernah kau baca
aku tuliskan untuk mencoba menghibur perasaanku sendiri
aku penat, enggan lebih cepat meninggalkan harummu
menjauhimu, sedetik pun aku tak mau
aku selalu ingin kau tahu bagaimana dalam rinduku untuk dirimu
tapi aku tak bisa memaksamu untuk mau membacanya

aku akan tetap mencintaimu, meski tanpa cintamu

28 November 2010

Tentang Kata

menurutku
kata bisa jadi segalanya yang pernah menjadi:
bunga mawar ketika kebahagiaan datang tak terelakkan
air ketika dahaga menerjang di tengah sahara yang menjanjikan kematian
angin semilir yang senantiasa menyejukkan
senjata yang menuntut satu kematian
dan api yang siap membakar apa yang telah ditatah dan ditahtakannya

28 November 2010

Kamis, 25 November 2010

Sementara

sementara kita masih bisa
taburkan banyak kata-kata
jangan biarkan kertas-kertas ini tetap putih
tulislah sampai jiwa kita letih

sementara masih terbuka pintu hati
segala janji sebaiknya dipenuhi
dan semua harap asa dimaknai
agar tiada sisa urusan nanti

sementara saatnya belum tiba
selesaikan semua rencana
sambil tetap berbenah
menunggu panggilan-Nya

25 November 2010

Rabu, 24 November 2010

Datang Lagi

lagi
hujan turun mendayu
ditiup angin sayu
mencipta lagu
dalam rindu memburu

24 November 2010

Selasa, 23 November 2010

Damai



di kamar ini
semilir angin sejuk merasuk
mendampar sunyi menyusup
membuka tirai kedamaian rasa
mengarung kata setenang malam
membuai mimpi dalam puisi
dalam hening hati

di sepi kamar ini
aku terus lena menyusur kata
meski jiwa bergelut penuh dilema
kedamaian ini sungguh mendamaikan
dengan aroma khas segelas kopi hitam

dan dalam damainya malam ini
kuhembuskan nafas-nafas imaji
menghiba seluruh rasa
mesra semesta jiwa
bertebaran sinar-sinar cinta
berdentingan dawai-dawai asmara
menabur sentuh setia

23 November 2010

Ada yang Kutulis pada Kertas Putih Ini

ada yang kutulis pada kertas putih ini
di sini
dalam himpitan rindu tiada peri
tanpa angkuh diri
sejuk diselubung rimbunnya mimpi-mimpi
melati-melati memagari
aku tetap menulisi hati
dalam puisi

andai mampu aku ungkapkan rindu
diantara batas ruang dan waktu
tapi inilah aku
sepi tanpamu
sendiri
menanti

23 November 2010

Menanti Kepulanganmu (Kembali)


bunga
tengah malam telah lagi menyapa
aku masih tetap terjaga
belum jua memejam mata
tanpamu, tanpa sesiapa
hampa

bunga
aku harap kepulanganmu segera
rawat kembali semua luka dan air mata
di sini selalu ada ruang terbuka menganga
untukmu sepenuh rasa cinta
tanpa sisa

selepas itu, bunga
biarkan bahagiaku dengan semerbakmu bersukaria

23 November 2010

"...sepanjang menjalin kebersamaan denganmu, aku selalu mengungkapkan betapa ringkih diriku oleh lumatan rasa bernama rindu..."

Senin, 22 November 2010

Hampa

aku adalah seorang hampa
yang hidup dalam ruang kesesakpengapan
kepalaku terselubung banyak dilema
dibentuk tanpa rupa
dinaungi tanpa lentera
timpanglah kini kekuatan jiwa

aku memang hampa
tapi aku tak ingin menyelam kelam terlalu lama
aku ingin tetap lebur di dalam cahaya

22 November 2010

Minggu, 21 November 2010

Sajak Cinta Bunga Melati

aku tak lupa siapa pertama menoreh luka
membunuh rasa
dengan mainan kata-kata

aku pun tak lupa siapa pertama mengobat luka
menumbuh rasa
dengan kesejukan kata-kata

dan ternyata
dalam ruang hati penuh bunga melati
merekah indah
kuncup tersenyum mesra

dan ternyata
cinta masih senantiasa dijaganya

21 November 2010

Warna Kehidupan

kehidupan ini warnanya belum sirna
masih tergambar jelas penuh gema
memijak langkah mengikut irama

hidup terkadang pilihan menyulitkan
namun semuanya akan terus berjalan
kaki kiri melangkah diiringi langkah kaki kanan
dan akan terus menjelang
lagipun enggan menanggung beban
pastikan memungut banyak pengalaman

warna kehidupan ini belumlah sirna
melangkahlah
melangkahlah
lukis sebuah keindahan
masa depan

21 November 2010

Jumat, 19 November 2010

Lamunan Terhenti

ketika waktu serasa berhenti detak
dingin mempermainkan sayap-sayapku yang sepi

aku pun terhenti
hanya menunggui sunyi
memandang melati-melati putih menyeri
seraya merasakan kedinginan hari demi hari

19 November 2010

Entah

entah
dalam dekapan rasa
untuk kali ke berapa aku duduk di sini
entah
dalam dekapan rindu
berapa kali lagi aku akan tetap di sini
saat ini
dengan segala asa yang ada
aku masih duduk setia di sini
entah sampai kapan
mungkin
hanya mungkin
sampai aku tidak ada lagi di sini
di tempat ini

tapi entahlah...

19 November 2010

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter