Minggu, 17 Februari 2008

Kalut

kita pun kelu mengeja rindu
berkaca di samudera jiwa
tercipta puisi dari kedamaian yang sepi
sepi yang menikam kalbu

maka lelaplah waktu
hari-hari lewat tanpa ada harap
kita pun lelap, larut dalam bahasa isyarat
mengukur kedalaman rindu
tanpa kata-kata

kita cuma kelu membaca cinta
tenggelam di samudera rasa
kita pun beku
kedinginan bagai terselimut salju
tapi tetap bertahan di kubu rindu
kita pun masih menyatu

17 Februari 2008

0 comments:

Posting Komentar

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter