Sabtu, 24 Januari 2009

Seperti Berciuman

sebelumnya aku tak dapat menduga apa pun
saat kupejamkan mataku
kurasakan nafsu telah menyeruak jiwa
dan aroma napas mulutmu
mulai terserap rongga-rongga hidungku

aku sempat mengenali harum napasmu
dari tubuhmu pun meruap aroma yang tak asing
kuingin bibirku menempel pada bibirmu
dan untuk waktu yang lama
mulutku tak terlepas dari mulutmu

tak dapat kuhindari
lidahku bermain lincah dengan lidahmu
begitulah sesungguhnya
hawa liar yang tersalurkan
antarkan tubuhku merengkuh tubuhmu
lantas terbacalah di sana
betapa cinta telah melahirkan hasrat seperti ini

lidahmu kurasakan berkelit dalam mulutku
begitu juga lidahku dalam mulutmu
kita harus tetap bertahan dengan pagutan ini
saling mengulum tanpa celah sedikit pun
sebelum kenikmatan terpuaskan
dan kita kan menyimpannya sebagai kenangan
untuk waktu yang tak sementara

tepat pada saat pori-pori mengembang
segenap liur telah berpindah tempat
dari mulutku ke dalam mulutmu
dari mulutmu ke dalam mulutku
terciptalah sebuah kenikmatan
yang tak terbayang sebelumnya
melentinglah sebuah gerakan dahsyat
lantas membasahlah kemaluan kita

demikianlah kita telah berhasil menandai
melukis indah cinta kita dengan ciuman
dan menyimpannya dalam ingatan
setenang malam

24 Januari 2009

0 comments:

Posting Komentar

 
 
Copyright © 2012 Cha'unk El Fakir
On Google+, Facebook and Twitter