aku melihatmu dari seberang muara
tiada embun melekat di pipimu
tapi aku dapat merasakan kesejukan
yang kau pancarkan pelan-pelan
kubaca lekuk-lekuk tubuhmu
menyimpan telaga yang membeku
di rahim kelopakmu
aku tahu
kelak, kau dapat memberi nama bayimu
dengan nama-nama yang merdu
aku tahu
kau sendiri selalu bisa merasakan
betapa manisnya cinta yang kukirimkan diam-diam
bukalah jendela cinta
pasti aku kan terkapar menikmatinya
menghabiskan semua aroma gairahnya.
02 September 2005
Jumat, 02 September 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar