kuwarnai senyummu
dengan sejuta rasa
saat hati ingin menegaskan cinta
sedang kau tulis rinduku di dadanya
kau sendiri tak pernah lagi mengisinya
bagaimana kuburu rasamu
yang tenggelam dalam rahim hatimu
aku lelah menunggu
lahirnya rindu di pucuk mawar
yang dulu pernah menari dalam batinku
dengan gerak teramat ramah
cintamu dan cintaku
kuyakin masih tetap satu
menyisakan rasa pada setiap pertemuan
yang hingga kini belum lagi tercerna
17 Februari 2004
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar