Minggu, 06 April 2008
Salahkah Dengan Cinta?.....
aku ingin bertanya tapi entah pada siapa, apakah mungkin orang yang sudah berdua bisa jatuh cinta lagi, boleh jatuh cinta lagi pada orang lain? kalau jawabannya boleh, lantas di mana yang bernama kesetiaan, di mana yang bernama saling menjaga perasaan? kalau jawabannya tidak boleh, mengapa dulu aku seringkali jatuh cinta lagi pada orang lain, mengapa kini aku jatuh cinta lagi? padahal, jelas-jelas aku sudah berdua, sudah berkekasih, sudah memiliki bahagia, salahkah dengan cinta?.....
dan anehnya lagi, ia pun telah berdua, telah berkekasih, mengapa aku jatuh cinta lagi pada kekasih orang lain, mengapa aku merasakan rindu bila tak bertemu dengannya, tak mendengar suaranya, dan mengapa aku begitu gelisah memikirkannya, salahkah dengan cinta?.....
aku sering menatap langit bertabur bintang pada malam-malam sepi begini, kucari senyumnya di sana, sebagai obat gelisahku, banyak tanya tersimpan di dada, semua tak terjawab, tahukah kau, separuh napasku, separuh darahku, separuh malamku, terampas olehnya? ia begitu istimewa, teramat istimewa malah.....
aku tahu, sangat tahu, cinta ini justru mengiris pedih bahagiaku, aku semestinya tak perlu memelihara rasa ini, aku semestinya membuang jauh-jauh rindu ini, karena aku telah punya kekasih, ia pun sama, tapi entahlah, aku ingin merasakan semua ini, aku ingin menikmati rasa ini, meski aku tahu akan ada hati yang terluka, termasuk hatiku sendiri, salahkah dengan cinta?.....
ah, seandainya cinta itu sederhana, antara boleh dan tidak boleh, antara hitam dan putih, antara setia dan tak setia, aku pasti telah memilih salah satunya, tapi cinta itu rumit, tak sesederhana itu, sungguh aku sama sekali tak menginginkan ada yang mesti terluka diantara kita dan kekasih-kekasih kita, biar aku saja yang terluka, biar.....
tapi,
rasanya aku tak rela bila hanya aku yang merasakan dahsyatnya perasaan cinta ini, aku berharap, ia juga memiliki rasa yang sama, rasanya tak adil bila separuh malamku kuhabiskan untuk memikirkannya, sementara ia bermimpi indah tanpa diriku.....
aku berharap, sangat berharap, ia juga merinduiku, di setiap hela napasnya, sama sepertiku merindukannya setiap waktu, meski tak terucap, aku akan sangat bahagia bila ternyata aku dan dia memiliki rasa yang sama, biar aku tak merasa sendiri, menghabiskan separuh malamku yang gelisah, temani aku sahabatku, untuk atasi masalah ini.....
tapi,
dari mana aku bisa tahu kalau ia juga menyimpan rindu untukku? berulangkali aku tanyakan hal ini pada malam, hanya gelisah yang kurasakan, bila aku bertemu dengannya, diam-diam kueja wajahnya dari kejauhan, aku ingin membaca, adakah kilatan rindu, adakah kilatan rasa, adakah kilatan gelisah, adakah.....? dari suaranya pun aku ingin merasakan, adakah nada gelisah, adakah nada kerinduan terucap di sana.....?
ah, semua tak terjawab.....
sahabatku,
inikah yang namanya mendua, inikah yang namanya berselingkuh perasaan? apapun namanya, biarkanlah aku mencintaimu diam-diam, tanpa seorang pun tahu, seandainya ia juga memiliki rasa yang sama, kuharap ia mencintaiku juga secara diam-diam, ya, cukup aku dan dia saja yang tahu, cukup batinku dan batinnya yang merasakan, dengarkan bagaimana Audy bernyanyi: bukankah kita mengerti dan kita sadari janji mengingkari cinta.....
bagaimana pun, aku dan dirinya telah mempunyai kekasih yang semestinya dijaga, harus dijaga!.....
06 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar