langit mengintip dicumbu mendung
aku terlelap dalam tidurku
terlalu banyak kenangan yang tumpah bersamamu
hingga ku terus memimpikan wajahmu
tak ada yang lain lagi
ternyata lebih mudah mengenangmu
mengenang tentangmu saat raga kita bertemu
saat mata, senyum, dan tawamu tumpah tanpa beban
setiap gerakmu adalah catatan pasti
kemarin kita bertemu
hari ini lahir seribu puisi keindahan
terbenam dalam memori hati
tergurat di setiap detak degup jantung
apakah desah itu masih setia mengiringi harimu
di antara debar jantung yang merindumu
aku mencipta seraut wajah
dan itu adalah wajahmu seorang
desah nafasmu masih bisa kucium di sudut malam ini
datanglah padaku dengan cintamu
kuingin mencium harum tubuhmu meski lewat semilir angin
tak kuasa sudah, kuingin bahagia di lapang dadamu
dan menangis di sudut bibirmu
wajahmu selalu mengahntui malam-malamku
kuingin kau ada dalam kesepian dan keputusasaanku
aku akan menantikanmu
hingga kaki ini tak mampu untuk berjalan
-riyanti
29 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar