kusuntingkan melati di sudut hatimu
sebagai simpul mimpi yang kita anyam bersama
saat bulam masih mengambang rendah di ufuk barat
biarkan aromanya menggamit nafasmu nafasku
yang berlabuh menyatu di tepian pantai
saat laut memasang gelombang-gelombangnya
biarkan warna putihnya menyapu dinding hatimu hatiku
yang kerap terpercik noda-noda keraguan
saat bintang-bintang berjatuhan di pelataran
lantas kau semat jua melati itu di dadaku
katamu sebagai pengayuh
saat biduk terbentur karang terhempas gelombang
katamu,
biarkan aromanya menghapus keringatmu keringatku
saat gelora membakar malam di pasir pantai
tempat kita menyulam janji
katamu,
putih warnanya adalah putih kesetiaan
mempersempit jarak diantara tebing-tebing terjal
tempat kita meniti perjalanan ini.....
04 November 2006
Sabtu, 04 November 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar