akhirnya mentari pagi mulai menyapa mesra
saat jiwa ini masih lelap tertidur manja
dengan sekejap harap
aku tertegun
lantas membangunkan mimpi-mimpi dalam naluri
mencoba berdiri
warnai hari bersama pagi berseri
di ujung sana
masih terlihat indahnya kilauan kembang api
menghias jiwa dengan penuh cahaya dan lembutnya cinta
sesekali, kilauan itu memancarkan percikan warnanya
menawarkan seuntai kisah dalam lamunan
pagi,
sebuah jalan hidup yang selalu kunikmati setiap hari
kau bagai sebuah cinta yang selalu kuresapi
tapi entahlah….
kini telah kurasa lain
aku tak tahu mengapa
pagi,
kadang aku jemu dengan kepekatanku sendiri
kadang ingin teriak sekeras hati
tapi siapa lagi
siapa lagi yang akan peduli dengan jerit hati ini
siapa jua yang mampu dengarkan kerasnya suara hati ini
siapa?.....
andai kau masih di sisiku
mungkin tahun baru ini akan membiru, takkan kelabu
tapi semua hanyalah debu
biarlah pagi ini kulewati tanpamu
walau kusadari benar
jiwa ini tandus laksana gugurnya dedaunan pinus
di tahun baru kelabu ini
kucoretkan sepucuk syair biru
agar sinar mentari tetap merona
biarkan cerahnya menemaniku
meski hanya dengan bayangmu kulalui tahun baruku
aku percaya, suatu saat nanti
kan kutemui sebaris jawaban indah
dari sepucuk syair biruku ini
sebuah awal perjalanan.....
01 Januari 2006
Minggu, 01 Januari 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Puisi Cinta Sedih Marah Dan Patah Hati | Puisi Cinta Ucapan Selamat Tidur Kren... ! | Puisi Cinta dan Cita Terdampar | Puisi Duka Untuk Gudang Puisi Com | Puisi Indahnya Bumi dan Indahnya Bidadari Bumi | Puisi Indahnya Pagi dan Cantiknya Warna Pelangi | Puisi Jatuh Cintakah Aku Padamu | Puisi Jomblo Bingung Pacaran Susah | Puisi Jomblo Malam Minggu Kelabu | Puisi Karena Cinta Aku Memahamimu dan Memahami Diriku | Puisi Keluh Kesahku dan Cintaku di Sekolah | Puisi Ketika Cinta tak Terbalas | Puisi Lebih baik pernah mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali | Puisi Madura Dan Kenangan | Puisi Malam Minggu Kelabu | Puisi Menunggu Hujan dan Rasa Cintamu | Puisi Nasehat Telat Tobat | Puisi Nenek mana anak cucuku | Puisi Rindu Berat Cinta Berkarat
Posting Komentar