perempuan itu menunggu
tak ada lagi deras hujan
langit teduh
tapi benarkah aku sudah kehilangan nadi
perasaanku ketakutan
aku mendekatinya
melangkah setapak-setapak
gemetar
terguncang-guncang
dingin dan kaku
takjib aku menatapinya
tidakkah perempuan itu akan meluapkan jua kebahagiannya
memancarkan bening air cintanya
di tepi ketidakberdayaanku
sungguh,
aku seperti mendapat sebuah kejutan
kebahagiaan muncul tiba-tiba
aroma bunga mawar mengembalikan kesempurnaan hati
seperti sedia kala
yang tak lagi memendam rahasia
05 Januari 2005
Rabu, 05 Januari 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar