apa hendak dikata
pertemuan demi pertemuan
menyulam batas jarak
dan rasa
terpaut lekat, kian lekat
hingga sepasang jari-jemariku
mulai berani membelai mesra tangannya
pun bibirku mulai berani mengulum lembut bibirnya
darah kejantananku berdesir, terkesiap
bagai embusan angin kutub nan beku menyambar kencang
satu nuansa hidup mengalungiku
kubiarkan...
aku begitu terpesona
rasanya tak salah kunikmati peluruhan ini
duniawi.....
22 Juni 2003
Minggu, 22 Juni 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar