pada akhirnya
puisi ini terlahir jua dari kata-kata hampa
puisi yang hidup dalam sepi yang menyesakkan malam
saat diri terselubung rindu
terjepit menit demi menit waktu
ditata tanpa tataan
diuntai tanpa untaian
dinaungi jiwa yang tanpa warna
diteduhi hati yang hampir mati
barangkali aku telah tersesat
hanya menikmati semilir angin malam
inginku melebur kembali dalam jiwamu
kembali, dan lebur bersama keindahanmu
29 November 2002
Jumat, 29 November 2002
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar